Sunpride -dokpri |
Saya yakin, sebagian besar kita yang
di kota, gemar mengonsumsi buah. Apalagi, Indonesia negara dengan iklim tropis.
Sangat memungkinkan, aneka jenis tanaman dengan mudah tumbuh di bumi pertiwi.
Sampai-sampai, selain ada dua musim,
yaitu hujan dan panas. Kita juga mengenal, musim buah-buahan.
Sebut saja, musim rambutan, musim
mangga, musim durian, musim duku, musim jeruk dan musim buah-buahan lainnya.
Siapa coba, tidak betah, hidup di
negeri yang subur makmur ini. Bahan pangan tersedia, bahkan bisa menanam
sendiri di pekarangan.
Dalam keluarga kecil saya, beberapa
buah masuk daftar kegemaran. Pepaya, semangka, pisang, melon, mangga menjadi lima
pilihan pertama.
Meski sebenarnya, tidak menolak buah
lain, selama tidak menyebabkan mabok—hehhee. Saya kurang gemar durian atau
nangka, dua buah ini, membuat pusing dan perut saya mulas—dont worry, ini
masalah selera.
Seiring kemajuan tehnologi, buah disulap
dalam bentuk berbeda. Diirajang tipis, diolah dan dikemas, untuk menarik minat
konsumen.
Ada yang dibuat keripik atau manisan
buah, dibungkus plastik tebal kemudian difacum. Ada yang dijadikan cocktail
buah, disajikan dalam kemasan kaleng.
Padahal, -menurut saya nih- pengolahan
buah segar, memungkinkan terjadi pengurangan – besar-besaran-, kandungan nutrisi
dalam buah.
Saya pribadi, lebih suka konsumsi
realfood. Baik untuk buah organic—dikonsumsi sekalian kulitnya-, misal jambu,
atau buah yang dikupas – seperti mangga, nanas-.
Makan buah dalam bentuk buah asli, berarti
membiarkan alam yang mengolahnya langsung. Tumbuh dari tanah, akarnya menyerap
makanan dari bumi, disinari matahari, disiram air hujan.
Ya. Makanan murni, tanpa diolah dan
diolah lagi oleh manusia. Konon, menjadi asupan menyehatkan.
-0-
Alam Indonesia yang kaya raya, aneka
buah dan sayur dengan mudah tumbuh berkembang. Ternyata, tidak dimbangi dengan
gaya hidup masyarakat.
Badan Penelitian dan Pengembangan
kesehatan (Balitbangkes) Kementrian Kesehatan, mengeluarkan data survey tentang
diet total untuk seluruh Indonesia.
Hasilnya 93,5% penduduk kurang konsumsi
sayur dan buah, padahal buah dan sayur, makanan kaya kandungan nutrisi.
Dalam buah, terdapat vitamin, mineral,
asam folat, zinc, magnesium, kalium, potasium. Kandungan serat buah-buahan,
sangat bermanfaat, untuk pencernaan dan melancarkan BAB (buang air besar).
Rekomendasi dari USDA's Food Guide
Pyramid, sebaiknya mengonsumsi buah dua
sampai empat porsi per-hari.
-0-
aneka buah Sunpride |
PT Sewu Segar Nusantara (SSN),
terkenal dengan brand Sunpride, cukup peduli dengan upaya peningkatan konsumsi
buah.
Tak sekedar mengajak konsumsi buah saja, tetapi
juga gencar menyosialisasikan, gerakan 100%
Cinta buah lokal—keren kan.
Mencintai sekaligus konsumsi buah
lokal, akan mempunyai efek domino positif. Selain menyehatkan badan, juga menerbitkan senyum
di bibir petaninya.
Bayangkan, kalau seperempat jumlah
penduduk Indonesia. Setiap hari, membeli dan mengonsumsi buah lokal.
Betapa banyak kebutuhan buah, permintaan
akan mengalami peningkatan signifikan. Saya yakin, kesejahteraan hidup petani
akan meningkat. Bisa-bisa, pekerjaan sebagai petani buah, menjadi profesi
paling diidamkan—amin.
SSN, selain memiliki lahan ribuan hektare, untuk perkebunan buah. Juga, menerapkan sistem partnership.
Bekerjasama dengan petani lokal, dalam pengendalian kualitas buah yang ketat, sekaligus dapat diandalkan,, lebih dari seribu petani lokal.
Saya sempat berkunjung, ke kebun melon di Serang Banten. Petani melon, dibina dengan pengetahuan memadai, tentang pembibitan, pemeliharaan sampai masa panen. Sehingga, sebuah tanaman, bisa menghasilkan buah berkualitas premium.
So, kalau konsumen, mendapati penampakan buah Sunpride sangat perfect. Anda, perlu mencari tahu proses panjang dibaliknya. Setiap tahap, melalui proses quality control yang ketat.
Sunpride, sangat memperhatikan, penampilan tampak dan tidak tampak. Kalau penampilan tampak, bisa ditilik dari bentuk dan warna buah. Sementara yang tidak tampak, diukur dari tekstur daging dan tingkat kemanisan buah.
Makanya, saya tidak ragu berujar, BUAH PASTI SUNPRIDE !
SSN, selain memiliki lahan ribuan hektare, untuk perkebunan buah. Juga, menerapkan sistem partnership.
Bekerjasama dengan petani lokal, dalam pengendalian kualitas buah yang ketat, sekaligus dapat diandalkan,, lebih dari seribu petani lokal.
Saya sempat berkunjung, ke kebun melon di Serang Banten. Petani melon, dibina dengan pengetahuan memadai, tentang pembibitan, pemeliharaan sampai masa panen. Sehingga, sebuah tanaman, bisa menghasilkan buah berkualitas premium.
So, kalau konsumen, mendapati penampakan buah Sunpride sangat perfect. Anda, perlu mencari tahu proses panjang dibaliknya. Setiap tahap, melalui proses quality control yang ketat.
Sunpride, sangat memperhatikan, penampilan tampak dan tidak tampak. Kalau penampilan tampak, bisa ditilik dari bentuk dan warna buah. Sementara yang tidak tampak, diukur dari tekstur daging dan tingkat kemanisan buah.
Makanya, saya tidak ragu berujar, BUAH PASTI SUNPRIDE !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA