buah Ganas (Naga dan Nanas) -dokpri |
Hamparan lahan seluas 8 hektare di Desa Cingkarong, Kecamatan Cijambe Kab Subang Jawa Barat. Sejauh mata memandang, tumbuh subur pohon buah naga tumpang sari dengan buah nanas dan Pepaya.
Siapa
sangka, lahan subur dikelilingi perbukitan hijau memanjakan penglihatan,
dulunya adalah lahan mati dan tidak terurus. Dompet Dhuafa menginisiasi, dalam program
pemberdayaan dengan mengangkat potensi lokal daerah Subang.
Program
Wakaf yang kaya pemberdayaan, baik bagi kemandirian ekonomi dan edukasi
dikelola secara baik dan teratur. Wakaf berpotensi mengembangkan pemberdayaan
ekonomi secara produktif, satu diantaranya adalah pemberdayaan Dompet Dhuafa
melalui program pertanian di Subang.
Berwakaf,
bisa dilakukan dengan menyerahkan lahan, pemanfaatannya dengan didirikan pesantren,
masjid atau pemakaman di atasnya.
Dalam
satu riwayat, wakaf pertama kali dilakukan Umar Bin Khatab berupa lahan subur
di wilayah Khaibar. Kala itu Rasulullah tidak langsung menerima, justru menjadikan
Umar sebagai pengelola.
Rasulullah
berpesan, “ Engkau tahan pokoknya dan
ambil hasil di atasnya untuk mereka yang berhak (mawkuf alaihi).”
Indonesia
dengan jumlah muslim mayoritas, memiliki potensi wakaf sangat besar. Namun
belum dikelola secara optimal, baik itu potensi asset, potensi penduduk,
potensi kekayaan sebagai asset sebuah negara. Sehingga ironis, kalau kita
mendengar masih ada kelaparan di negeri yang kaya raya ini.
Dompet
Dhuafa tergerak melakukan sosialisasi wakaf, memantik penyadartahuan umat
muslim tentang wakaf. Betapa besar manfaat wakaf, apabila ditangani secara
proffesional dan dirawat sebaik-baiknya.
-0o0-
Agung Kharisma (pegang toak) menjelaskan tentang Panen buah naga dan Nanas- dokpri |
Rabu
25 Oktober 2017, jurnalist dan blogger melakukan visit ke Subang Jawa barat,
untuk menyaksikan panen raya buah naga dan nanas (Ganas). Melalui program ‘Indonesia
Berdaya’ Dompet Dhuafa, berhasil menyulap lahan mati menjadi produtif.
Pada lahan
seluas 8 hektare, 5 hektare sudah diolah dengan menanam lima komoditas, yaitu buah
naga, pepaya california, nanas, jambu crystal dan pisang.
Kami
mengunjungi lahan di Blok F, terdapat 476 tiang naga dan 300 pohon pepaya calina.
Dalam satu tiang cor terdapat 4 populasi tanaman naga, satu tiang menghasilkan
antara 10 – 15 kg buah naga per musim panen.
Jurnalist dan Blogger mendengar penjelasan -dokpri |
Mengapa memakai istilah tiang ?
Dalam
sekelompok pohon naga (4 pohon), disatukan dalam satu tiang cor. Semakin tua
batang, semakin berhimpitan dengan tiang.
Mulai
bunga naga mekar menjelma buah siap petik, membutuhkan waktu selama 33 hari.
Saya berangan, ibarat proses metamorfosis dari kepompong menjadi kupu-kupu.
Pada buah naga, mula- mula bunga warna kuning, perlahan menjelma menjadi buah
naga merah merona yang manis menyehatkan.
Agar pohon
buah naga semakin produktif, petani membantu proses perkawinan atau penyerbukan.
Proses penyerbukan paling bagus, dilakukan antara pukul 22.00 sampai 05.00. proses
ini lazim menghasilkan buah naga, kategori grade A atau B, sehingga petani
lebih diuntungkan.
Apa ada penyakit di buah naga?
Penyakit
pada buah Naga adalah steam cancer atau kanker
batang, ditandai batang berlubang dan tampak menguning.
Kanker
batang, bisa disebabkan hama atau bakteri dibawa alam (angin). Namun hal ini bisa
diatasi, dengan memotong batang yang terkena cancer. Langkah ini dilakukan,
sebagai antisipasi agar tidak merusak buah naga.
Bagiamana sistem irigasi ?
Seperti
pohon kaktus, buah Naga tidak terlalu membutuhkan air. Pengairan hanya dilakukan
seminggu sekali, sebagai syarat agar tanah tidak terlalu kering. Ketika musim
hujan tiba, dibuat parit sekitar pohon agar tidak terjadi genangan.
Cara menanam
pohon naga sangat sederhana, tinggal menancapkan potongan batang pohon buah
naga.
Periode
panen buah naga, umumnya pada bulan november- april. Setiap satu hektare lahan,
bisa menghasilkan panen sebanyak 1.000 ton. Semakin bertambah tahun,
produktifitas bbuah naga semakin bagus, puncaknya pada tahun ke 5,7 dan 8.
Petunjuk Blok -dokpri |
Mekanisme tumpang sari ?
Pengaturan
tanaman tumpang sari, didasarkan pada kecocokan syarat tumbuh suatu tanaman.
Pada prinsipnya, setiap komoditas tidak saling mengganggu. Tumpang sari
memiliki jarak tanam 3x3 meter, sedang monokultur 2.5 m x 2.5 m.
Nah,
buah Naga dan nanas, adalah tanaman yang tidak saling menganggu. Tapi kalau
ditambah komoditas pohon pepaya, hanya sampai pepaya berusia satu tahun.
Semakin
tinggi pohon pepaya, berpotensi mengganggu cahaya matahari mengenai buah naga.
Setelah satu tahun, sebaiknya pohon pepaya ditebang kemudian ditanam ulang.
Bagaimana pasca panen?
Selain
buah naga dan nanas langsung dijual, ada yang dilanjutan menjadi produk olahan lainnya.
Indonesia Berdaya bekerjasama dengan Bumdes, menyulap buah nanas menjadi aneka
makanan.
Sebut
saja, manisan, dodol, sale, ekstrak juice, adalah produk olahan dari lahan
Indonesia Berdaya Dompet Dhuafa.
Rumah Pengolahan Nanas - dokpri |
-0o0-
Dompet
Dhuafa memilik dua organ umum kelembagaan, yaitu Dompet Dhuafa Philantropy dan Dompet
Dhuafa Social entreprize.
Dompet
Dhuafa Philantropy, mengemban penghimpunan ZIS dan wakaf. Sedangkan Dompet
Dhuafa enterprize, sebagai lini baru penguatan
aspek pengembangan usaha.
Rintisan
ini dilakukan, agar selain menjadi lembaga philantropi, Dompet Dhuafa menciptakan
lembaga usaha, yang memberi kontribusi donasi selain ZIS Waf.
Hal
ini sebagai cerminan lembaga pemberdayaan, yaitu memberdayakan masyarakat dalam
jangka panjang.
Kebun
Naga dan Nanas di Subang, sebagai ikhitiar Dompet Dhuafa di sektor agribisnis
berbasis wakaf. Karena dengan wakaf, bisa mempertahankan aset selamanya milik
masyarakat. Yaitu masyarakat sebagai wakif, atau orang yang berdonasi wakaf
pada Dompet Dhuafa.
Wakaf
yang dikelola dengan profesional, mengambil hasil secara berkesinambungan, bisa
dikategorikan wakaf produktif. Wakaf produktif inilah, menjadi pondasi
kebangkitan ekonomi ummat Islam.
Foto Session - dok WAG |
Seru banget, pengen ke sana lagiii, beli nanas sama alpukat yg banyaaakkk.
BalasHapusAsik baru pertama kali metik buah naga. Nanas manis. Aih sayangnya gak bawa pick up buat borong nanas
BalasHapus