dokumentasi pribadi |
Saya masih ingat pada awal tahun 2000, untuk sebuah
keperluan saya musti pergi ke daerah ujung barat pulau Jawa. Saat itu sekitar
jam lima sore, kendaraan melintas di kampung sekitar hutan yang mulai gelap. Kami lima orang dalam satu
mobil gelisah, kenapa tidak satu rumahpun terlihat menyalakan lampu penerangan di depan rumah.
Ketika tiba waktu maghrib kami berhenti,
menunaikan sholat maghrib berjamaah di sebuah musholla. Hanya lampu minyak
menyala, sehingga suasana gelap begitu mendominasi.
Dari seorang warga terbetik sebuah informasi,
bahwa listrik belum menjangkau kampung mereka. Otomatis gelap begitu menguasai malam hari,
warga mengandalkan penerangan dari lampu minyak tanah.
Kini daerah yang pernah saya lewati puluhan tahun silam, sudah mulai terang di malam hari. Cahaya listrik telah menyinari daerah dekat hutan, warga tidak kesulitan beraktivitas ketika matahari tenggelam.
Kini daerah yang pernah saya lewati puluhan tahun silam, sudah mulai terang di malam hari. Cahaya listrik telah menyinari daerah dekat hutan, warga tidak kesulitan beraktivitas ketika matahari tenggelam.
Bagaimana dengan daerah lain di Indonesia ?
Philpis Lighting melalui program CSR, akan
menerangi kurang lebih 25 desa di Sumatera Utara, Bali Timur, Kalimantan Tengah
dan Maluku. Saudara sebangsa akan segera menikmat manfaat pencahayaan, untuk
mendukung aktivitas mereka setelah matahari tenggelam.
Sebagai pemimpin global di bidang pencahayaan,
Philips Lighting akan memperluas instalasi pencahayaan LED tenaga surya. Kurang lebih 25 desa yang belum
dialiri listrik di seluruh Indonesia, akan tersentuh program “Kampung Terang
Hemat Energi (KTHE)”
Program KTHE sendiri sudah dimulai tahun 2015, saat itu sembilan desa tersebar di
tiga kabupaten di Sulawesi Selatan merasakan manfaat program ini.
Program “Kampung Terang Hemat Energi”, menyediakan penerangan untuk rumah
dan fasilitas umum seperti Puskesmas, sekolah dan jalan umum di beberapa desa
di wilayah Sumatera Utara, Bali Timur, Kalimantan Tengah dan Maluku.
Akan ada 2.886 titik lampu baru, artinya hampir sepuluh kali lebih banyak
dari jumlah titik lampu yang diciptakan semula di Sulawesi Selatan.
Dalam acara Press Confrence peluncuran KTHE, Rami Hajjar selaku Country
Leader Philips Lighting Indonesia, mengatakan,
“Kami sangat senang dapat menolong lebih banyak lagi masyarakat dengan
menjembatani kesenjangan pencahayaan antara kota dan wilayah pedesaan
melalui program ‘Kampung Terang Hemat Energi’. Pencahayaan akan membantu
meningkatkan kehidupan masyarakat, memampukan kegiatan sehari-hari seperti
belajar atau pekerjaan rumah tangga lainnya untuk dapat dilakukan bahkan
setelah matahari terbenam. Puskesmas dapat beroperasi dengan layak dalam
keadaan darurat di malam hari dan mobilitas masyarakat serta barang tidak lagi
terbatas hanya pada siang hari. Di Philips Lighting Indonesia, kami menerapkan
komitmen global perusahaan ini untuk menciptakan kehidupan yang lebih terang
untuk dunia yang lebih baik; termasuk di dalamnya, kehidupan masyarakat di
desa-desa terpencil di seluruh negeri.”
Setiap desa terpilih akan mendapatkan paket pencahayaan LED tenaga surya
Philips yang inovatif, yang terdiri atas:
(1) Solar Indoor Lighting System lengkap dengan panel surya,
(2) Philips LifeLight yang 10 kali lebih terang dari lampu minyak tanah,
(3) Solar LED Road Light untuk menerangi jalan-jalan di desa pada malam
hari. Tahun ini, program akan diawali dengan menjangkau enam desa di Sumatera
Utara.
Sejak tahun 2015, Philips Lighting bermitra dengan Kopernik sebuah LSM bergerak
di bidang teknologi untuk memberdayakan penduduk di desa terpencil. Pada tahun
yang sama, Philips Lighting secara global menyerukan ajakan untuk mengakhiri
kemiskinan cahaya dalam rangka Tahun Cahaya Internasional PBB (UN’s International Year of Light – IYOL)
Program CSR Philips Lighting Indonesia"Kampung
Terang Hemat Energi" periode 2017-2018, menyalakan Philips LifeLight,
lampu LED berbasis tenaga surya salah satu produk yang akan diberikan kepada
masyarakat di desa terpencil melalui program ini.
Semoga kampung-kampung lain juga ikut merasakan penerangan dari philips
BalasHapus