Nutricia Sarihusada #IndonesiaMerdekaDiare -dokpri |
“Siapa anaknya tidak pernah terkena diare?”
Pertanyaan pembawa acara terlontar, ketika membuka acara
press confrence Nutricia Sarihusada, dalam rangka kampanye edukasi ‘Indonesia
Merdeka Diare.’
Sontak tidak ada satupun telapak tangan terangkat,
karena buah hatinya pernah terkena diare. Saya ayah dengan dua anak, memiliki
buah hati yang pernah terserang diare. Bahkan untuk anak pertama sempat panik, gara
gara diare membuat badan si anak lemas. Semua asupan yang masuk lambung, setelah
melewati tenggorokan beberapa saat berselang langsung dimuntahkan.
Karena masih
sangat awam, sambil panik kami membawa anak ke dokter, kemudian diberi resep
dan sembuh. Sejak peristiwa memilukan itu, si ayah dan ibu muda mendapat
pencerahan perihal diare.
Mungkin anda sepakat dengan saya, diare adalah satu
penyakit yang umum diderita oleh anak. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013,
menyatakan 1 dari 7 anak Indonesia pernah mengalami diare dengan frekwensi 2 –
6 kali setahun.
Tak dipungkiri beberapa orang tua menganggap, diare
adalah masalah yang bisa diatasi sendiri.
Langkah awal cukup diberi minuman oralit buatan sendiri, yaitu campuran
gula dan garam yang dilarutkan dalam air. Atau kalau mau jalan praktis, tinggal
membeli larutan oralit di apotek.
Kalau diare masih berkelanjutan, sebaiknya anak
segera mendapat penanganan khusus. Membiarkan diare berlama lama, akan
mempengaruhi tumbuh kembang anak terutama pada berat badan.
Melihat fenomena yang terjadi, bertepatan dengan
bulan Agustus Nutricia Sarihusada menggelar kampanye ‘Indonesia Merdeka Diare’.
Sudah familiar
Nutricia Sarihusada kan.
PT. Nutricia Indonesia Sejahtera (Nutricia) dan PT
Sarihusada Generasi Mahardika (Sarihusada), kemudian disebut Nutricia
Sarihusada, berkomitmen untuk memastikan tingkat kehidupan yang lebih baik
untuk generasi sekarang dan masa mendatang.
Bekerjasama dengan ibu, dokter serta praktisi
kesehatan, memberikan edukasi, dukungan konselling program pengembangan anak yang
berfocus pada stimulasi kesehatan fisik dan pengembangan karakter untuk
memastikan kesehatan dan kesejahteraan generasi penerus di Indonesia.
dokumentasi - Nutricia Sarihusada |
-0o0-
Acara press confrence
digelar di Kembang Gula Restauran tepatnya di kawasan Jakarta pusat, jurnalist
dan blogger diundang menjadi saksi.
Suasana restoran disulap serba merah dan putih,
menggambarkan semangat hidup sehat dan merdeka dari Diare. Mulai dari meja
regristasi, meja kursi, semua ornamen di sudut ruangan sampai panggung utama
terasa meriah.
Ibu Nablila Chairunissa, selaku Brand Manager
Digestive Care dalam sambutannya menyampaikan,”Nutricia Sarihusada melalui kampanye ‘Indonesia Merdeka Diare’ adalah
langkah nyata komitmen perusahaan terhadap nutrisi untuk bangsa agar anak
Indonesia dapat menjadi anak generasi maju. Kami berharao melalui kampanye
edukasi ini akan membuat banyak ibu yang semakin mengerti penangangan tepat
diare pada anak.”
Apa sih penyebab umum diare?
Adalah infeksi usus disebabkan oleh virus,
bakteri atau parasit. Sementara untuk penyebab diare terbanyak adalah Rotavirus
sekaligus intoleransi laktosa, dialami oleh 30% anak Indonesia. Pada diare
Roctavirus, terjadi kerusakan pada jonjot usus, hal ini menyebabkan produksi
beberapa enzim jonjot yang berfungsi untuk
pencernaan nutrisi akan berkurang.
Enzim yang dimaksud adalah enzim laktase, emzim
yang berguna untuk mencerna gula alami atau laktosa terdapat pada susu. Laktosa
yang tidak tercerna, akhirnya tidak terserap dan menyebabkan diare semakin
berat, kembung dan tinja berbau asam.
Nah, kondisi inilah yang disebut intoleransi
laktosa.
Hadir DR. Dr. Ariani Dewi Widodo Sp. A(K),
sebagai narasumber dalam presentasinya menyampaikan, “ Apabila anak tidak mau makan dan minum, orang tua perlu mengusahakan
asupan bernutrisi yang mudah dicerna oleh anak. ASI dan cairan dehidrasi oral
adalah yang paling utama selain tambahan zinc. Asupan nutrisi yang baik dapat
mempercepat pemulihan fungsi usus normal, termasuk kemampuan untuk mencerna dan
menyerap makanan yang masuk, serta memberikan energi untuk mempercepat proses
pemulihan.”
Beberapa tips untuk ibu dalam mengatasi diare pada anak
- Tetaplah memberikan ASI, bagaimanapun ASI adalah asupan terbaik
- Berilah larutan oralit untuk mencegah dehridasi
- Kalau diafe belum mereda segera konsultasi ke tenaga medis
- Jangan lupa menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan
- Berilah nutrisi bebas laktosa dengan rekomandi dokter
Ibu memegang peranan penting untuk kesehatan buah
hati, maka sudah semestinya ibu paham pedoman mengatasi diare. Pengetahuan ibu
yang memadai, memungkinkan ibu dapat memberi penanganan saat anak mengalami
diare. Kampanye ‘Indonesia Merdeka Diare’ dari Nutricia Sarihusada, bisa
menjadi sarana membuka pengetahuan tentang diara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA