dokumentasi dari OJK |
Apa yang terlintas di pikiran, ketika mendengar kata
Asuransi ?
Kebanyakan diantara kita, bisa jadi mempunyai anggapan
yang sama, lebih dulu under estimate atau
berasumsi kurang menyenangkan.
Saya punya pengalaman kurang mengenakan, ketika suatu
siang disapa teman lama di sebuah Supermarket.
Teman kantor lama yang dulu kurang dekat, berubah sikap sok akrab dan bercerita ketika masih di kantor yang sama.
Teman kantor lama yang dulu kurang dekat, berubah sikap sok akrab dan bercerita ketika masih di kantor yang sama.
Setelah basa basi bercerita kabar beberapa nama teman,
kami saling bertanya kerja di mana dan bertukar kartu nama.
Saya melihat logo perusahaan asuransi di kanan atas kartu nama, ujung ujungnya si teman minta ketemu di lain kesempatan.
Saya melihat logo perusahaan asuransi di kanan atas kartu nama, ujung ujungnya si teman minta ketemu di lain kesempatan.
“Tapi aku sudah punya asuransi”
“Eh, aku ga nawarin asuransi kok, yang penting kita
ngobrol saja” tangkisnya
-Batin saya mulai
nyeletuk, ngapain juga minta waktu ketemuan kalau sekedar ngobrol. Bukannya sekarang
sudah ketemu dan ngobrol, sebagai teman kurang akrab mau membahas apalagi-
Karena teman yang agent asuransi ini ngotot, saya terpaksa
menyanggupi meskipun setengah hati. Anggukan ringan saya tunjukkan, saat agen asuransi
ini menentukan tempat dan waktu, tak lebih sebagai cara saya agar teman lama
segera berlalu dari hadapan.
“Oke, sampai ketemu Kamis depan di kantormu ya” ujar teman
Kami berjabat tangan kemudian berpisah, jujur saja sontak perasaan ini menjadi lapang dan lega. Bisa melenggangkan kaki, setelah beberapa waktu tertahan dengan obrolan kurang menarik.
Sehari dua hari sebelum janjian masuk pesan, nomor teman ini mengirim reminder kepada saya. Saya bertambah sebal, ingin cepat cepat menyelesaikan urusan dengan agent Asuransi. Saya sudah siapkan jawaban pada akhir pertemuan, kalimat telak namun sopan “maaf, saya tidak tertarik.”
-0o0-
Blogger Gathering FWD Life -dokpri |
Stigma yang berlangsung dan terjadi, perlahan bias
dengan pencerahan yang baru saya dapatkan. Bertempat di daerah Kebayoran Baru
Jakarta Selatan, saya menghadiri acara Blogger Gathering bersama FWD Life.
PT. FWD Life Indonesia adalah perusahaan asuransi jiwa patungan, bagian dari FWD Group. Produk ditawarkan adalah produk asuransi dikaitkan dengan investasi, asuransi berjangka individu dan kumpulan, asuransi kecelakaan diri dan kumpulan, asuransi kesehatan kumpulan melalui jalur distribusi yang didukung teknologi terintegrasi termasuk keagenan, bancassurance, e-commerce dan korporasi.
FWD Life beroperasi pada tahun 2014, menjadi bagian terdepan dalam memanfaatkan digital dengan sales paperless platfoam. Mendigitalkan proses berasuransi mulai dari illutrasi, proses pembelian sampai polis terbit melalui penggunaan tablet dan payment gateaway.
Pada tahun 2016 FWD Life meluncurkan digital agency, merupakan inovasi yang mendukung agen dalam melakukan seluruh proses bisnis mulai dari penjualan, rekruitment agen sampai dengan training.
Suasana gathering siang itu tampak millenial, staf FWD Life yang hadir berpakaian smart casual. Kami para blogger memakai tema “touch of orange”, sehingga menyatu dengan warna backgorund di booth dan banner acara.
“Hmmm, seger seperti jeruk melihat warna orange di mana mana” MC Tyas berhasil menghidupkan acara dengan jenaka.
Keseruan awal yang dihadirkan pembawa acara, ternyata menular pada narasumber yang menyambung ada sesi berikutnya. Sandhi Prajudi selaku Head of Excellence FWD Life, tampak fresh penampilannya dengan setelan celana jeans dan jaket sport.
Sandhi memberikan ulasan awal, bahwa market asuransi di Indonesia sekitar 2.8%. Artinya peluang asuransi masih terbuka sangat besar, masih ada ceruk pasar 97% belum tergarap dengan maskimal.
Pandangan masyarakat tentang asuransi perlu digeser, diantaranya menyesuaikan cara millenial seperti jaman yang tengah berlangsung.
Sandhi Prajudi, Head of Excellence FWD Life -dokpri |
FWD Life meluncurkan Clik To Meet, sebuah inovasi yang hadir melaui wesite WWW.FWD.CO.ID. Melalui inovasi Click To Meet,
nasabah diberi keleluasaan memilih agen FWD Life yang sesuai dengan preferensi
passion, kepribadian maupun profilnya.
Tidak hanya sekedar memilih agen, nasabah bisa
menentukan waktu dan tempat janjian yaitu cafe excelso terdekat.
“Kami sangat
memahami persepsi yang berkembang di masyarakat Indonesia tentang agen
Asuransi. Berbekal pengalaman tersebut FWD Life memperkenalkan fitur baru yang
lebih baik dalam berinteraksi dengan agen FWD Life bagi nasabah. Click To Meet
sebagai salah satu bentuk nyata dari komitment perusahaan, untuk memberikan
kesempatan bagi nasabah untuk memegang kendali dalam memilih agen asuransi”
Jelas Sandi Prajudi.
Pada acara Blogger Gathering, kami diajak menyaksikan
cara membuat janji dengan agen FWD. Cukup dengan membuka website FWD.CO.ID,
calon nasabah bisa mencari fitur Click To Meet.
Kemudian menentukan lokasi janjian, sekaligus memilih agen yang diinginkan berdasarkan passion dan karakter yang diinginkan.
Berikutnya muncul nama sekaligus foto agen, tinggal calon nasabah klik agen yang diinginkan.
Kemudian menentukan lokasi janjian, sekaligus memilih agen yang diinginkan berdasarkan passion dan karakter yang diinginkan.
Berikutnya muncul nama sekaligus foto agen, tinggal calon nasabah klik agen yang diinginkan.
Acara semakin lengkap dengan kehadiran dua best agent FWD Life, Ester Way Oktaviani dan Kwan Yoe San berbagi pengalaman.
Tentang suka duka menjadi agen FWD Life, sekaligus berbagi kiat agar bisa mencapai target ditetapkan perusahaan.
Ka-Ki ; Kwan Yoe San, Ester Way Oktaviani, Sandhi Prajudi -dokpri |
Dalam keseruan acara gathering, tiba-tiba saya seperti
memutar balik jarum jam. Kembali pada peristiwa masa lalu, saat pertemuan
dengan teman lama yang agen asuransi.
Sepertinya teman ini memang memperhatikan satu persatu pengunjung, soalnya begitu saya selesai dari kasir langsung dihampiri.
Sepertinya teman ini memang memperhatikan satu persatu pengunjung, soalnya begitu saya selesai dari kasir langsung dihampiri.
Kebayang gak keselnya, tangan sedang penuh tentengan belanjaan dan buru buru, malah diajak ngobrol dan membuat janjian. Menurut saya sih, cara ini tidak cukup elegan untuk menjaring calon nasabah.
Dengan fitur Click To Meet di FWD Life, secara psikologis nasabah memang menyiapkan diri untuk bertemu agen.
“FWD Life akan terus berupaya untuk menciptakan
inovasi inovasi baru, untuk mengubah cara pandang masyrakat tentang asuransi. Diharapkan
langkah nyata perusahaan ini pada akhirnya akan memberikan kontribusi
peningkatan literasi dan inklusi keuangan sehingga dapat meninglatkan
pertumbuhan ekonomi Indonesia” Pungkas Sandhi
Kalau boleh sedikit berbagi saran, tugas FWD Life selanjutnya adalah mengedukasi sekaligus meningkatkan awarnes market tentang asuransi. Ketika kesadaran berasuransi sudah bagus, niscaya layanan Click To Meet akan mendongkrak terjualnya polis asuransi. –salam sukses-
Jadi dengan Click To Meet FWD Life, nasabah memang niat ya, ga ada rasa terpaksa untuk bergabung.
BalasHapusSmoga nggak terjadi lagi pengalaman buruknya ya, mas Agung Han
BalasHapusWuahaha..modus lama, temen ga akrab tetiba so akrab klo ga MLM ya agen asuransi
BalasHapusTp klo lewat inovasi click to meet, bisa pilih sendiri agen yg diyakini dan sesuai passion
Terobosan baru nih
Memudahkan banget ya ini. Bikin kita jadi nyaman karena bisa mengenal agent dengan lebih baik, jadi ga ragu dg orangnya
BalasHapus