Progres di Atas Kertas -dokpri |
Brand
Sinar Dunia (SIDU), saya yakin pasti sudah tidak asing. Semasa duduk di bangku
SD, saya pengguna setia buku tulis berlogo SIDU. Saya masih ingat, mengoleksi
buku SIDU dengan sampul bergambar karakter kartun idola.
Bahkan
sampai saya mengejar gelar Sarjana, SIDU menjadi kertas untuk menuliskan skripsi.
Kemudian melayangkan banyak surat lamaran pekerjaan, kertas SIDU menjadi
andalan di tukang foto copy.
Kini setelah
berkeluarga, anak-anak ternyata memakai buku dan kertas SIDU. Untuk kegiatan
tugas sekolah, kertas SIDU tak luput menjadi pilihan.
Sebagai
pengguna kertas, saya juga mencermati kertas SIDU. Tampilannya kini lebih
putih, tebal dan tajam saat mengeprint. Rupanya hal ini menjadi musabab, SIDU
terus bertahan hingga puluhan tahun. SIDU senantiasa mengikuti trend jaman, terbukti
bisa bertahan sampai sekarang. Inovasi berkelanjutan dipertahankan,
menghadirkan produk terbaik bagi konsumennya.
Kebutuhan
setiap masa tentu berbeda, habit dan atau
culture manusia juga mengikuti
perkembangan jaman. Agar sebuah produk (apapun itu) bisa survive di segala jaman, inovasi menjadi harga mati.
Bertempat
di Gedung Arsip Nasional, Bloggers hadir pada selasa 21/3’17 di acara
peluncuran inovasi terbaru SIDU.
Dari acara
ini terbuka pencerahan, bahwa kertas telah berperan terhadap pertumbuhan
ekonomi di Indonesia. Kertas merupakan kontributor devisa terbesar ke 7, menyumbang
3.79 milliar dollar AS pada pendapatan nasional. Industri kertas menyerap
260.000 tenaga kerja, hal ini tentu sangat membantu mengurangi jumlah
pengangguran.
“SIDU merasa bangga bahwa kertas telah
menjadi bagian penting dalam progres hidup masyarakat Indonesia. Kami berkomitmen
untuk mendukung kemajuan Indonesia dan akan terus berinovasi dengan menyediakan
produk produk berkualitas tinggi melalui proses manufaktur yang berstandar
internasional dan bertanggung jawab. “ Jelas Sovan K Ganguly, selaku Asia
Pulp and Paper Consumer Business Unit Head.
Sejalan
dengan perkembangan kebutuhan konsumen, kertas SIDU hadir lebih tebal, putih
dan cerah untuk hasil cetak lebih tajam. Hal ini bisa diwujudkan melalui proses
R&D, didukung teknologi terbaru dalam proses yang bertanggung jawab.
Semua
produk SIDU, dihasilkan dari serat yang ditanam di perkebunan yang bertanggung
jawab. Aman untuk lingkungan, dengan komitmen 100% zero deforestation. SIDU menguasai lebih dari 55% market share, optimis akan terus
meningkat dan kuat.
Talksho Progres di Atas Kertas -dokpri Ki-Ka ; Okky Mandasari, Sovan K Ganguli, Martin Jimi, Moderator |
“Selama bertahun-tahun, SIDU telah menjadi
bagian dari progres penggunaan kertas di Indonesia. Untuk mengakomodasi
berbagai kebutuhan konsumen di sektor korporasi, pendidikan, bisnis, serta
untuk penggunaan pribadi. Sebagai pemimpin pasar, SIDU melakukan inovasi
berkelanjutan untuk menghadirkan kertas dengan kualitas terbaik untuk menjawab
kebutuhan konsumen dari masa ke masa. Hal ini dilakukan berdasarkan masukan konsumen
serta riset yang mendalam, konsumen membutuhkan kertas yang lebih tebal, putih
dan cerah sehingga hasil cetak menjadi lebih tajam” Jelas Martin Jimi, selaku SIDU Consumer Domestic Business Head.
Kertas
tetap memiliki peranan, meski sekarang era digital sedang terjadi. Penggunaan email
atau internet, tak bisa serta merta menyingkirkan peran kertas. Untuk banyak
keperluan keseharian, kertas tetap diperlukan manusia modern.
Hal ini
dibenarkan Okky Mandasari, selaku
penulis yang menuangkan karyanya melalui kertas. Penulis best seller “Entrok”
ini, memberi kesaksiannya. Bahwa kertas telah memberi sumbangsih yang besar,
bagi kemajuan manusia dan bangsa. Begitu banyak moment sejarah, tercatat dan
menjadi prasasti di atas kertas.
Paling
mudah diingat Teks Proklamasi, yang ditulis dan ditandatangai Soekarno Hatta. Atau
karya pujangga besar Indonesia, seperti puisi “Aku” karya Chairil Anwar ditulis
di selembar kertas.
“Sebagai seorang penulis, saya pribadi tidak
dapat membayangkan hidup tanpa kertas. Kertas tidak hanya memiliki peran secara
fungsional, tetapi juga medium untuk mengekspresikan perasaan serta pikiran”
Ujar Okky Mandasari.
Meski
sekarang sudah ada epaper atau ebook, Okky yakin bahwa sensasinya buku fisik tetap tak
tergantikan. Orang punya kebutuhan mengoleksi buku, bisa meraba dan mencium
aroma kertas. Fungsi koleksi buku inilah, yang belum bisa digantikan oleh ebook.
Progress di Atas Kertas -dokpri |
SIDU terus
memastikan, produknya bisa terdistribusi ke seluruh Indonesia. Beberapa daerah
menjadi perhatian lebih, yaitu pelosok daerah terutama di wilayah Kalimantan,
Sulawesi dan Indonesia Bagian Timur.
“Kami akan memperluas dan memperkuat jaringan
distribusi untuk memastikan bahwa kertas SIDU tersedia sampai seluruh pelosok
di Indonesia” tambah Martin Jimi.
Dengan
kondisi tersebut, SIDU percya bisa memberi kontribusi pertumbuhan sebanyak high
single digit. Tak henti memberi kualitas terbaik, untuk terus mendukung
progress kehidupan masyarakat Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA