Senam Diabetes di acara Indonesia Lawan Diabetes -dokpri |
Diabetes merupakan penyakit yang musti diwaspadai,
semakin awal terdeksi semakin cepat dan bisa diatasi. Data dari International
Diabetes Foundation (IDF) 2015, menyajikan fakta dari 193 juta terdapat 50%
lebih adalah penyandang Diabetes. Nah dari prosentase tersebut, rata-rata
menderita Diabetes tipe 2--ngeri ya.
Ibu Lili
Sriwahyuni Sulistyowati MM selaku Direktur PTN sekaligus perwakilan Kemenkes
RI, dalam pressconf menyampaikan "Cegah,
Lawan dan Obati Diabetes adalah tema Diabetes Word Day, musti menjadi perhatian
1 dari 11 orang adalah penyandang Diabetes, dengan angka nasional sampai 10 juta orang
(6.8%). Action harus dilakukan dari sekarang, tidak bisa dengan hal yang
biasa-biasa saja. Kemenkes bekerjasama dengan Kalbe Farma, dengan berbagai
kegiatan dilakukan dari awal tahun ini. Melalui pelatihan untuk dokter dan
masyarakat umum, menjadi agent of change untuk penyakit Diabetes. Kemenkes
tidak bisa sendiri, bersama-sama seluruh
masyarakat agar paham dan merubah life style"
Focus utama Kemenkes, adalah menggiatkan tindakan
preventif. Bagaimanapun juga, tindakan
preventif lebih ekonomis dibanding pengobatan. Ajakan olah raga adalah kegiatan
yang mengundang awarnes masyarakat, sekaligus
untuk membiasakan diri dengan pola hidup sehat. Komposisi makanan musti ideal
dan seimbang, yaitu sayur dan buah 50%, karbohidrat 25%, protein 25%. Jangan lupa istirahat yang cukup, terus membentuk
pola hidup sehat.
Ibu Dini
Elvirani selaku Group Busines Head Kalbe Natritionals Division, pada kesempatan
yang sama menyampaikan "Gerakan
Indonesia Lawan Diabetes adalah kolaborasi Kemenkes dengan Kalbe Farma,
ujungnya ingin memberi inspirasi pada masyarakat. Sehingga tingkat pravelensi diabetes
akan turun, sejalan visi misi Kalbe ingin meningkatkan kesadaran masyarakat
akan kesehatan"
Gerakan Indonesia Melawan Diabetes, berfocus pada edukasi
baik tenaga medis, penyuluh diabetes, dokter, bidan dan masyarakat pada
umumnya. Saat ini menjangkau lebih 1500 pasien diabetes di 5 kota besar di
Indonesia, selain itu Iklan Layanan Masyarakat
(ILM) juga diluncurkan. Dalam ILM berisi ajakan, untuk deteksi dini
(chek gula darah), ajakan hidup sehat (dengan olah raga), Pola Makan (diabetes
berhubungan dengan pola makan).
Press Confrence Word Diabetes Day -dokpri |
Prof. Dr Agung
Pranoto, dr., M.Kes., Sp. PD., K_EMD., FINASIM selaku ketua PB Persadia menyampaikan, "Sangat penting untuk mempromosikan pentingnya test penyaring Diabetes
pada kelompok resiko tinggi, untuk mencegah terjadinya komplikasi berat. Deteksi
dini komplikasi retinopati akan memungkinkan pengobatan dini yang akurat dan
mencegah hilangnya penglihatan mata dan penurunan karier dan kualitas hidup
pasien".
Konsumsi makanan masyarakat masih didominasi, dengan
tinggi gula, garam dan lemak jenuh. Bahkan pada kelompok anak dan remaja
terbilang tinggi, sehingga berkontribusi dalam meningkatkan obesitas. Data dari
Riskesdas 2103, 26% masyarakat berusia di atas 10 tahun kurang melakukan
aktivitas.
Sarah Sechan
sebagai Campaign Ambassador Indonesia Lawan
Diabetes berkisah, dulu suka makan apa saja. Kebiasaan ini berubah setelah
melahirkan, saat berat badan mulai bertambah langsung introspkesi.
"Tubuh kita
adalah rumah utama, kendaraan untuk mengejar mimpi dan melakukan semua
aktivitas. Dulu saya berpandangan,
kenyang itu sehat kini berubah drastis. Saat Konsumsi makanan, memperhatikan Jumlah, Jenis dan Jam makan baik
itu rasa manis, asin dan sebagainya" Ujar Sarah Sechan. "Apa yang akan dimasukan dalam tubuh harus
diperhatikan, kalau bukan diri yang merawat siapa lagi. Nasi nangis kalau tidak
dimakan itu salah, tapi kita akan nangis kalau tubuh tidak sehat"
Tambah Sarah Sechan.
Hal yang sama diterapkan pada anak, Sarah mengajak
lebih banyak bergerak. Selain itu juga memperhatikan asupan, sehingga seimbang
nutrisi yang masuk dalam tubuh.
Prof Dr
Sindartawan Soegondo, MD, PdD, F.A.S.E menyampaikan "Pemantauan gula darah bisa dilakukan dengan
alat khusus, tapi kadang ada kalanya over acting. Sudah periksa dan minum obat,
karena obat belum bekerja makan periksa lagi, Reaksi obat tidak bisa seperti
cabe, habis makan langsung pedas. Obat-obat tertentu, ada yang reaksinya sampai
seminggu. Kalau tidak sabar, pasien bisa stres karena tidak turun gula darah."
Arena Senayan Pintu Barat -dokpri |
Kampanye Indonesia Lawan Diabetes, kini sudah mendapat respon
lebih dari 50.000 aksi seperti yang
diharapkan. Per tanggal 15 November 2016, sudah mencapai 48 ribu peserta
jumlahnya akan terus bertambah sampai akhir november.
Sehat hak kita semua, diri sendiri harus mau dan mampu membuka wawasan sehat. Apalagi
daibetes memiliki kemungkinan 80% sehat, kuncinya adalah mau dan mampu berpola
hidup sehat. -salam-
Cegah, lawan dan obati harus di sebarluaskan nih kampanyenya mas
BalasHapussepakat Mbak EChi :)
HapusSemoga dengan kampanye ini masyarakat semakin peduli dengan kesehatannya sendiri.
BalasHapuskita musti dukung sepenuhnya ya mbak
HapusYuk kita dukung Gerakan Indonesia Lawan Diabetes dengan healthylife style, salam 3 J :)
BalasHapussalam sehat selalu
HapusSebagai seorang anak dari pengidap diabetes, dan nenek pun diabetes, rasanya sedih liat mereka makan terbatas dan lain-lain, tapiii bersyukur juga karena papa semangat banget buat hidup sehat, walaupun nenek udah lebih dulu pulang, seenggaknya mereka sama-sama semangat buat hidup sehat. Tau kampanye ini dari sarah sechan, dan makin peduli lagi-lagi karena papa. Yuk ah, semangat hidup sehat dan tetap nikmatin hidup. Jangan kalah sama zat-zat jahat yang maksa buat masuk ke tubuh. Thanks for sharing mas.
BalasHapusSalam,
Syanu.
Smoga kita sehat selalu amin
Hapus