Bursa Sajadah Cabng Jakarta -dokpri |
Bulan Mei 2011
Langkah gontai menahan lelah,
setelah penerbangan panjang lintas benua. Bandara King Abdul Azis Jeddah,
menjadi saksi kedatangan rombongan umrah dari Indonesia. Pelataran yang
luas, mendadak riuh dengan gesekan putaran roda koper warna hitam.
"Assalamualaikum wr, wb. Bapak-Ibu
selamat datang, kita akan lenjutkan perjalanan ke Madinah melalui jalur
darat" terdengar suara Muthawif pendamping, mengomando jamaah dengan toak.
Kami satu rombongan berangsur menuju bus,
yang parkir tak jauh dari area kedatangan. Waktu tempuh sekitar 6 jam, menjadi
sisa perjalanan keberangkatan hari ini. Waktu Jeddah yang sudah senja, kira
kira tengah malam sampai di Madinah.
Sepanjang hari ini, kami menunaikan
sholat di perjalanan. Duhur dan ashar, pun maghrib dan isya dijama'
sebagai keringanan seorang musafir. Kegiatan selebihnya, adalah tidur,
makan minum, ngobrol dan membaca buku doa.
Hari Pertama di Madinah
Adzan subuh terdengar dua kali
berkumandang, satu jam sebelum dan saat memasuki waktunya. Sejak dari
tanah air saya bertekad, tak mau melewatkan waktu sholat lima waktu di
masjid istimewa.
Satu sudut menjadi favorit semua jamaah, adalah Raudah atau taman
surga. Berada persis berhimpitan, dengan dinding makam Rasulullah SAW. Dengan
tanda karpet warna beda, dibanding karpet di bagian masjid lainnya. Konon di
tempat musjatab inilah, menjadi lokasi yang melangitkan pengharapan.
"Satu sepuluh, dua
limabelas, satu sepuluh dua limabelas" teriak ibu berkulit hitam
dengan jubah warna hitam.
Rupanya
dagangan tas sedang digelar, sang ibu menyebutkan angka untuk menggumumkan
harga. Usai subuh, pelataran nabawi riuh
rendah pedagang kaki lima. Mereka menggelar kain atau terpal, meletakkan
dagangan di atasnya. Sangat paham dan fasih, mengucap hitungan dalam bahasa
Indonesia.
Pelataran Masjid Nabawi- Madinah - dokpri |
Persis seperti suasana pasar kaget di
Jakarta, yang kerap dijumpai usai sholat jumat atau akhir pekan.
Aneka dagangan memikat, ditawarkan
dengan harga sangat bersahabat. Kerudung khas timur tengah, baju
gamis aneka warna, tas kain, sajadah, baju koko, mainan
anak-anak, bahkan baju motif batik, semua dipajang dan ditawarkan.
Antusiasme berbelanja tak
terbendung, dari jamaah yang sebagian besar berparas asia. Tak ayal
saya larut dalam euforia, membeli beberapa barang untuk oleh oleh.
Hal yang sama terulang, melewati sepuluh
hari dari Madinah pindah ke Mekkah dan Jeddah. Belanja menjadi
agenda, selain prioritas ritual ibadah umrah. Mulai dari kurma,
tasbih, mukena, sajadah, dan barang khas lainnya masuk dalam
kotak bawaan.
Saat kepulangan bertambah repot, koper
beranak pinak trolli bertambah banyak. Saya berangkat dengan satu
tentengan, saat pulang dua tangan tak bebas melenggang. Pundak
masih mencangklong tas baru, berisi aneka buah tangan untuk sahabat dan
kerabat.
Bursa Sajadah. (Jumat 18-Nov 2016)
Saya merasa
beruntung, berkesempatan hadir di Bursa Sajadah cabang Jakarta. Bertepatan
dengan Ulang Tahun ke 67, Bapak H.
Syahrir Karim Vasandani selaku Owner
Bursa Sajadah.
Bursa Sajadah merupakan toko pusat
perlengkapan muslim dan oleh-oleh haji/ umrah. Beroperasi sejak tahun 1998,
berpusat di Bandung yaitu di Jl. Inhofank kemudian berkembang satu cabang lagi
di Bandung dan menyusul 6 kota lainnya. Rencana kedepan sedang diupayakan,
membuka cabang di kota lainnya.
Tak
tanggung-tanggung, syukuran hari lahir digelar serentak pada 8 cabang yang ada
di 7 kota tempat gerai Bursa Sajadah berdiri.
1. Bandung,
dua tempat di Panti Asuhan Anak Al Hilal
2.
Jakarta, di Panti Asuhan Muslimin Jaya Putri
3.
Bogor, di Panti Asuhan Yayasan Al Atiqiyah
4.
Bekasi, di Rumah Yatim
5.
Solo, di Rumah Setia Senyum Yatim Indonesia
6.
Surabaya, di Panti Asuhan Baitul Maal Hidayatullah
7.
Malang, di Yayasan Al Ikhlas
Kegiatan
bakti sosial ini, sebagai bentuk kepedulian Bursa Sajadah (anak perusahaan SKV
Group) terhadap lingkungan sekitar. Sebelumnya SKV Berbagi, memberikan bantuan
kepada anak yatim dan hafiz quran pada Ramadhan lalu.
Dalam
press releasenya, Bapak H Syahrir Karim
Vasandani menyampaikan, "Kegiatan
bakti sosial ini kami laksanakan sebagai salah satu wujud nyata tanggung jawab
sosial dengan memberikan santunan kepada mereka yang kurang mampu."
Sementara Ibu Heera Syahir Karim Vasandani, selaku CEO Bursa Sajadah Aarti Jaya menyampaikan "diharapkan melalui program ini, kami dapat memberikan dampak
positif bagi anak-anak yang kami santuni. Membantu memenuhi kebutuhan keseharian mereka, sekaligus menjalin silaturahmi dan
menciptakan nilai kebersamaan dengan masyarakat di lingkungan sekitar dimanapun
kami berada. Sebagai bagian dari masyarakat, SKV Group selalu berusaha untuk
ikut memberikan kontribusi dan berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan
berbagai masalah yang terjadi di masyarakat. SKV Group ingin terus tumbuh dan
berkembang bersama masyarakat dengan menciptakan hubungan yang harmonis dengan
lingkungan sekitarnya.”
Ibu
Herlina Karen, selaku Kepala Cabang Bursa Sajadah Jakarta turut hadir, di Panti
Asuhan Muslimin Jaya Putri di Jl Swadaya 3. Tampak juga Bapak Yuvraj S
Sadarangani, selaku Wakil kepala cabang dan beberapa karyawan.
"kegiatan ini akan terus dikembangkan,
menjadi program rutin setiap minggu yaitu SKV berbagi" jelas Ibu
Herlina.
Ibu Herlina, menyerahkan reward bagi pemenang games -dokpri |
Wajah
anak-anak panti terlihat sumringah, menerima bingkisan dan aneka hadiah dalam
games yang diselenggarakan. Bacaan surat Quran terlantun, berlanjut doa
dipanjatkan dipimpin ustad.
Usai syukuran
di Panti Asuhan, Bloggers menuju Bursa Sajadah cabang Jakarta. Melangkahkan kaki menyusuri etalase, gerai berada di jalan
Sahardjo Jakarta Selatan.
Aneka barang oleh-oleh, khas haji dan
umroh ada di sini. Mulai dari kurma, madu, cokelat, kacang almond,
makanan khas timur tengah, tasbih, sajadah, gamis, pasmina, karpet
dan masih banyak barang lainnya.
Kok saya tiba-tiba membayang, pada
peristiwa lima tahun berlalu. Betapa repot dengan bawaan, saat perjalanan
pulang dari tanah suci. Apalagi badan sudah super capek, masih dibebani
beberapa koper yang harus diangkut.
Aneka Souvenir di Bursa Sajadah -dokpri |
Semua ada di Bursa sajadah -dokpri |
Dengan tersedia oleh-oleh khas umroh dan
haji di Indonesia, niscaya ribet belanja tak bakal terjadi. Seandainya kebiasaan
belanja di Madinah, Mekah dan Jeddah, dialihkan saja di gerai Bursa Sajadah. Maka
sepuluh hari waktu berada di tanah suci, bisa dihabiskan untuk memperbanyak
ibadah.
Apalagi lebih dari 7000 produk bisa
diperoleh di Bursa Sajadah, tak hanya ofline tapi juga online (klik
www.bursasajadah.com) dan mobile store. Bagi pelanggan setia atau loyal customer, tersedia membership
untuk mendapat potongan alias harga khusus.
Ibu Herlina Karen, Kepala Cabang Bursa Sajadah Jakarta -dokpri |
"Untuk ketersediaan produk terutama makanan, selalu import secara berkala. Kemudian dikirim ke Bandung, untuk dikemas dengan kemasan khusus bursa sajadah baru didistribusikan pada seluruh cabang. Khusus konsumen yang membeli secara online, akan mendapat harga beda karena sekaligus sebagai ajang promosi. Pada hari jumat, Bursa sajadah menggelar dagangan dengan mobil toko. Kalau ingin menemui, bisa ke pelataran masjid Pondok Indah jakarta Selatan" Jelas Ibu Herlina saat diwawancara di Bursa Sajadah gerai Jakarta.
Sepanjang perjalanan pulang, benak ini
seperti tertinggal di Bursa Sajadah. Melihat dagangan yang terpajang, seperti
dejavu berada di pelataran Masjid Nabawi atau toko sekitar Masjidil Haram. Apalagi
saat melihat aneka parfum, saya seperti berada di Pasar di Jeddah. -salam-
Bursa Sajadah lengkap vbanget. Dari sisi kepraktisan kalau ada di Bursa Sajadah, untuk apa repot bawa-bawa ya?
BalasHapusBetul Bun, tak usah repot belanja di tanah suci
Hapus