Suasana depan panggung Retro Run -dokpri |
Jarum pendek jam belum genap di angka enam, pelataran
FX Sudirman sudah tampak ramai. Hiruk pikuk peserta berseragam kuning,
melakukan regristasi untuk ikut kegiatan Betadine Retro Run. Saya sengaja
berangkat dengan kereta, turun stasiun Plamerah berjalan menuju lokasi. Alasannya
cukup simple, sebagai pemanasan sebelum lari mundur sebenarnya.
Pembawa Acara berada di atas panggung, memberi
semangat pada peserta yang tak sabar mulai. O'ya acara Retro Run ini lain dari
lain, sebagian biaya regristasi didonasikan kepada Yayasan Kanker Indonesia.
Begitu banyak metode pengobatan
kanker, antara lain pembedahan,
kemoterapi dan radioterapi. Selain itu ada metode
perawatan paliatif, merupakan
salah satu metode yang bersifat terpadu, aktif dan
menyeluruh, yang dilakukan dengan pendekatan multidisiplin, terintegrasi antara
dokter, dokter spesialis, perawat, terapis, petugas sosial medis,
psikolog, rohaniawan, relawan dan profesional lain yang diperlukan.
Metode paliatif lebih menyasar pada aspek psikologi
penderita kanker, bertujuan meningkatkan kualitas hidup penderita kanker dengan
menghadirkan rasa tenang dan nyaman tanpa merasa tertekan atas penyakit yang
diderita, baik secara fisik (nyeri, mual, muntah) maupun psikis yang berbasis
spiritual.
Prof. DR. dr. Aru Wisaksono
Sudoyo, Sp. PD-KHOM selaku Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan Ketua Perhimpunan
Onkologi Indonesia (POI), mengungkapkan“Masih
banyak masyarakat dan para penderita kanker di Indonesia yang belum mengetahui
metode paliatif ini, oleh karena itu YKI merasa turut bertanggungjawab untuk
bekerjasama dengan pihak medis dalam mensosialisasikan metode ini”.
Melalui metode paliatif, penderita kanker belajar berdamai
dengan penyakitnya, sehingga perlahan-lahan mereka tidak lagi melihat kanker sebagai
momok menakutkan yang membuat stress. Perasaan bahagia sangat diperlukan, untuk
membantu proses penyembuhan bagi penderita kanker stadium akhir.
Menerapkan metode paliatif, acapkali membuat tingkat harapan
hidup mereka lebih panjang dari vonis yang telah dijatuhkan oleh dokter.
Survivor Yayasan Kanker Indonesia -dokpri |
*back
to retro run.
Sembari persiapan Retro Run, MC memberi informasi
keren tentang manfaat lari mundur.
Ini dia manfaatnya :
- Meningkatkan focus
- Mengencangkan otot
- Lebih bagus untuk latihan kardio
- Banyak membakar kalori dibanding lari biasa
- Mencegah terkena cidera
Tapi jangan lupa, sebelum olah raga inti harus tetap ada
pemanasan. Tujuannya agar otot tidak kaget, biasanya usai olah raga kram.
Bagi peserta yang tidak kuat, panitia menyediakan mobil terbuka -dokpri |
Seperti Retro Run pagi ini, instruktur dari celebrity
Fitnes berada di atas panggung. Memandu peserta Retro Run, mengikuti gerakan
ringan namun sungguh berasa lentur di otot. Sekitar sepuluh menit, otot kaki, tangan,
pinggang, leher dan badan dilemaskan, rasanya tak sabar segera berlari mudur.
Saya bertekad ikut lari dari start sampai finish,
apalagi jarak tempuh hanya 3,5 KM. Pada garis start peserta masih bergerombol
banyak, langsung berlari sesaat setelah bendera di angkat tanda mulai. Saya dengan
tenaga penuh, akhirnya bisa melesat ke bagian tengah
Dari jalan Sudirman tepatnya depan FX, peserta menuju
arah semanggi. Kemudian belok kiri masuk pintu masuk Stadion GBK, sampai pada
etape pertama diberi tanda spot selfie zona 90's. Pada lokasi ini peserta bisa
selfie, sekaligus minum air putih yang disediakan panitia. Saya masih semangat
menuju KM2, mencapai panggung zona 80's.
Lagi-lagi lumayan bisa istirahat sejenak, sekaligus selfie
dan minum air putih. Rasanya segelas air putih begitu segar, dahaga di
tenggorokan seperti lenyap seketika. O'ya, setiap belokan posisi lari berubah
menghadap kedepan. Hal ini cukup membantu, untuk mengatur keseimbangan. Selain itu
sangat manjur, mengurangi capek akibat nengok ke belakang.
Peseta Retro Run -dokpri |
Tempat berputar -dokpri |
Lepas dari zona 80's, saya menyusuri sepanjang jalan
dekat JCC. Langkah mundur ini sampai juga, pada pintu 5 Gelora Bung Karno. Keluar pintu yang tak jauh dari Hotel Mulia,
peserta belok kiri menuju zona 70's atau menjelang KM3. Tenaga saya mulai
menurun, kaos warna kuning di badan basah keringat. Tak jauh dari perempatan
menuju Plaza senayan, saya selfie di panggung dan meraih minum air putih.
Selfie di tiga zona Retro Run -dokpri |
Panitia tak henti menyemangati, agar peserta bisa
selesai di garis finish. Begitu sampai di depan Hotel Century, semangat ini
mengganda berbaur kecapekan yang sudah mampir di badan. Toh akhirnya sampai
juga, langkah mundur ini berhasil mencapai garis finish.
Panitia menyambut setiap peserta, dengan sebotol air
minum Fitoxy dan Pisang Sunpride. Selain itu juga diberi medali, berikut kaos
ganti dan handuk kecil.
Sampai di garis finish -dokpri |
Yeaayy dapat medali, setelah tiba di garis finish -dokpri |
Wajah-wajah capek terlihat, sembari duduk meluruskan
kaki usai lari mundur. Badan rasanya melayang, ingin segera istirahat
melepaskan lelah.
Mencermati dari paparan manfaat lari mundur, sungguh
saya merasakan sendiri. Pada beberapa bagian tubuh, lemak didalamnya seperti
dibakar. Pada bagian lumit kaki memang terasa pegal, mungkin akibat menjaga keseimbangan
dengan bagian depan kaki. Sementara manfaat melatih focus dan insting, saya
praktekkan saat lari tanpa menengok. Keputusan ini membuat saya belajar, selalu
memastikan bagian belakang aman.
Acara keren
ini terselenggara atas kolaborasi
banyak pihak, antara lain, HardRock
FM, Trax FM, WRP, Heavenly Blush, Fitoxy, Sunpride sebagai Official Fruits
Partner, Celebrity Fitness dan rekan-rekan komunitas dari Rush Runners, Pertemanan Sehat, Bintaro Trojan Runners, Ayolari.in dan
Galaxy Running Club.
hehehe, sedang membayangkan keseruannya
BalasHapusbetis rasanya pegal mbal hehehe :)
HapusLucu ya. LAri mundur. Antimainstream. Tapi kereeeen. :)
BalasHapusLemak berasa banget kebakar mbak 😊😊👍
HapusMasih gagal paham ama mencegah terkena cidera, bukan nya resiko nya malah lebih besar yaaaa ????
BalasHapusSptnya perlu dipraktekkin om :)
Hapus