Jumat 12/8'16, saya mendapati ilmu baru. Rumah Sakit Umum
Bunda Jakarta, menggelar Media Gathering, dengan tema "Pilihan Pekerjaan
bisa Berdampak pada Infertilitas Pria".
Saya benar-benar tak mau menyia-nyiakan kesempatan,
mencari pengetahuan lebih jauh tentang infertilitas.
Dr.Sigit Solichin SpU (kiri) dan dr. Kasyunil Kamal, MS, SpOk (kanan) -dokumentasi pribadi |
Apa itu
Infertilitas ?
Ketidakmampuan/ belum punya keturunan, pada pasangan yang
sudah menikah selama satu tahun. Padahal sudah melakukan hubungan suami istri secara
normal"
Dr.Didit, selaku Direktur RSU Bunda, menyampaikan
pada sambutannya, "sejak tahun 80-an Rumah Sakit Bunda sudah menangani beragam
kasus, utamanya kasus infertilitas pada wanita, kemudian berkembang pada klinik
yang menangani bayi tabung, kini berkembang pada problem Infertilitas pada pria mulai ditangani".
Mungkin saya anda atau sebagian masyarakat, masih
memiliki prasangka atau anggapan. Bahwa masalah Infertilitas identik dengan
domain wanita, sehingga sang istri yang kerap diminta periksa. Pihak keluarga
kadang ada intervensi, kadang ikut menyudutkan pihak istri (kasihan ya).
Padahal problem Infertilitas, sumber sebenarnya bukan
hanya wanita tapi pada pria juga ada. Meski
saya seorang pria, mengakui ada rasa egois pada lelaki. Kalau saja mau berpikir
jernih, infertilitas adalah problem couple/ pasangan.
Dr.Didit, selaku Direktur RSU Bunda |
Dr.Sigit
Solichin SpU dari Klinik Urologi RSU
Bunda, sebagai pemateri pertama menjelaskan pada presentasinya.
Evaluasi
Infertilitas pada pria
- Sebagian besar pasangan suami istri (85%) akan hamil pada 12 bulan pertama, jadi apabila 1 tahun belum dikaruniai anak sebaiknya pasangan tersebut memeriksakan diri ke dokter (ingat ya pasangan bukan istri saja).
- Pemeriksaan Skrining awal pada pria dengan dugaan Infertilitas harus meliputi riwayat reproduksi dan pemeriksaan analisis semen sebanyak dua kali,
- Pemeriksaan menyeluruh harus dilakukan jika ditemukan kelainan pada riwayat reproduksi atau analisa semen yang tidak normal.
Pemeriksaan
menyeluruh terdiri dari
Anamnesis : Riwayat penyakit keseluruhan, riwayat
reproduksi
Pemeriksaan fisik
Sedikitnya dilakukan dua kali analisis semen.
ANAMNESIS
Riwayat
Reproduksi, meliputi :
- Pemeriksaan fisik
- Sedikitnya dilakukan dua kali analilis semen
- Lama Infertilitas
- Riwayat kehamilan sebelumnya
- Metode kontrasepsi yang pernah digunakan
- Frekwensi hubungan seksual
- Waktu bersenggama berkaitan dengan fase menstruasi
- Usia Perkawinan.
Faktor Resiko Infertilitas wanita
- Usia Tua (lebih dari 35 tahun)
- Diagnosis penyakit
Riwayat
Penyakit
- Riwayat Perkembangan & Undesensus Testis
- Trauma Testis dan torsio
- Infeksi saluran kemih atau penyakit menular seksual
- Prostatitis dan atau piosperma
- Penyakit gondong (mumps)
- Diabetes miletus atau slerolis mutipel
- Orkhitis
- Varikokel
- Gagal ginjal fase akhir
- Karsinoma testis atau limfoma
- Riwayat Ejakulasi yang tidak ada atau volume kering
Riwayat
Operasi
- Operasi daerah kavum pelvis atau retroperitoneum
- Operasi Varikokel
- Operasi torsio testis
Analisis Semen
Instruksi pada
pasien sebelum dilakukan analisa semen
- Abstinensi 2-3 hari
- Cairan semen dapat dikumpulkan dengan masturbasi atau senggama dengan kondom khusus pengumpul semen.
- Pengumpulan dapat dilakukan di rumah atau di laboratorium
- Spesimen harus berada di suhu ruangan atau tubuh dan diperiksa dalam satu jam setelah pengeluaran semen.
- Jika hasil analisa semen normal berdasarkan kriteria WHO, maka cukup dilakukan sekali saja analisis semen
- Jika ditemukan tidak normal pada dua kali pemeriksaan, diperlukan pemeriksaan andrologi lebih lanjut.
Dr.Sigit Solichin SpU dari Klinik Urologi RSU Bunda sedang menyampaikan materi -dokpri |
-0o0-
Hadir sebagai pembicara kedua, dr. Kasyunil Kamal, MS, SpOk (Dosen luar biasa di program studi S2
kedoteran kerja dan Spesialis Kedokteran Okupasi FKUI), beliau mengetengahkan tema
"Bahaya Lingkungan Kerja terhadap Kesehatan Sistem Reproduksi
Laki-Laki"
Terus terang saya cukup penasaran, karena beberapa
kenalan sudah lama menikah tapi belum dikaruniai keturunan. Tentu saya turut
berdoa dan berharap, semoga buah hati segera melengkapi kebahagiaan semua yang
saya kenal (amin).
"orang dikatakan sehat, dilihat secara sehat
fisik, sehat mental, dan sosial, tiga hal ini harus diperhatikan. Sehingga bila
kita bicara infertility, kalau bicara secara fisik bisa ke dokter tapi secara
mental dan sosial maka kita harus melakukan proteksi pada diri sendiri. karena
pada banyak kasus, faktor mental dan sosial adalah faktor sangat penting"
Jelas dr. Kasyunil
Beberapa faktor bahaya terhadap sistem reproduksi
laki-laki
1. faktor
Kimia
- Metal
- Pestisida
- Industri Kimia (Pengencer)
- Estrogen (Estrogen dan turunannya estrogen yang ditemukan dalam penggunaan dalam industri farmasi (lisan pil kontrasepsi dan di masa lalu) DES -dietilstibestrol), DDT, chlordecone, dan phytoestrogen (terutama di kacang kedelai)
2. faktor
Fisika
- Bahan radiasi (mempengaruhi jumlah sperma saat proses spermatogenesis)
- Pajanan Panan (produksi aktif sperma membutuhkan suhu sekitar 3-4 derajat Celcius lebih rendah dari suhu normal tubuh)
3. Faktor
Psikologi
Peningkatan stres ditemukan dalam hubungan terbalik
dengan parameter sperma volume air mani dan persen dari bentuk morfologi normal
4. Faktor
Campuran
- Pada pekerja driver, pengemudi profesional, yang terkena bahan bakar, kebisingan, getaran, stres emosional, beban fisik pada organ panggul dan peningkatan suhu di panggul karena lama duduk.
- Tukang Las, yang terkena panas, pelarut, logam berat dan kebisingan yang mempengaruhi kualitas sperma berkurang.
Bagaimana cara
mengatasi ?
- Simpan bahan kimia pada wadah tertutup ketika tidak digunakan
- Cuci tangan sebelum makan, minum atau merokok
- Hindari kontak kulit dengan bahan kimia
- Jika bahan kimia hubungi kulit segera mencuci dengan air
dr. Kasyunil Kamal, MS, SpOk (Dosen luar biasa di program studi S2 kedoteran kerja dan Spesialis Kedokteran Okupasi FKUI) -dokpri |
Agar pekerja
dilindungi dari Reproduksi bahaya?
Pengusaha wajib memberi MDGS untuk semua bahan
berbahaya yang digunakan ditempat kerja
-Mengetahui dan mengenal bahaya reproduksi potensi
yang digunakan di tempat kerja anda
- Untuk mencegah kontaminasi rumah
- Mengganti pakaian yang terkontaminasi dan cuci
dengan sabun dan air sebelum pulang
- Menyimpan pakaian dari tempat kerja terpisah dengan
pakaian lain untuk menghindari kontaminasi.
- Mencuci pakaian dari kerja secara terpisah
- menghindari membawa pakaian terkontaminasi atau benda
lainnya ke rumah.
"Namun ada kekuatan di atas segala upaya manusia, yaitu Ridho Sang Pemilik Kehidupan" ujar dr Kasyunil diujung materi presentasi.
Ternyata beberapa profesi/ pekerjaan punya risiko teradap infertilitas ya? Pengusaha di tempat kerjanya wajib peduli nih.
BalasHapusOh ya, juga kalau laki2 biasanya msh minim ada kesadaran utk memeriksakan soal hal ini kalau misal berumahtangga lama dan blm punya anak. Pdhl laki2 juga perlu cek.
TFS :)
betul mbak, jadi suami juga musti periksa
HapusTFS, Mas Agung. Ilmu baru, nih. Jadi tahu kalau infertilitas ternyata bisa disebabkan oleh pekerjaa n juga ya
BalasHapustrimakasih sudah berkunjung mbak
Hapussalam
sebaiknya kita tetap jaga2 dan well preapred yaa..klo memang beresiko. walopun pastinya skenario Tuhan tetap nomor satu
BalasHapusSebagai manusia harus berusaha, dan Tuhan yang berkehendak :)
Hapusbetul banget nih mas agung, harus dua-duanay diperiksa jangan cuma pihak istri . Ini butuh edukasi buat para suami juga kayanya :)
BalasHapusSuami tidak boleh egois ya mbak :)
Hapuswah mas, pakaian kerja dengan pakaian rumah dalam satu lemari, ternyata bahaya juga ya
BalasHapusPakaian kerja yang terkontaminasi bahan kimia mbak, sebaiknya dipisah dg baju rumah
Hapussalam sehat dan semangat
Ulasannya sangat lengkap mas. Jadi banyak tahu ya habis ikut seminar ini
BalasHapusiya mbak, ilmu yang keren
Hapus