Ruang Tungu Terminal # Bandara Soetta - dokumentasi pribadi |
"Sebentar lagi pesawat akan mendarat di Bandara
Soekaro Hatta Jakarta - Slamat datang di tanah air tercinta" suara
pramugari terdengar menguasai ruangan pesawat
Tiba saatnya burung besi landing, setelah menempuh penerbangan dari Kuala Lumpur Malaysia.
Seperti biasa, saya jarang melewatkan detik-detik roda menyentuh daratan. Ada
perasaan lega, sampai di tempat tujuan dengan lancar dan selamat.
Alhamdulillah, begitu kata yang kerap daya gumamkan.
Sebagai tanda syukur, atas perlindungan dan rahmat Pemilik Keselamatan. Namun pendaratan kali ini terasa beda, ada
yang tiba-tiba menyergap perasaan. Entahlah, mengapa saya mendadak Mellow.
Saat mendengar kalimat, "Selamat datang di tanah
air tercinta" dari suara pramugari. Rasa haru itu tiba- tiba membuncah,
ibarat memendam kerinduan yang mendalam. Kembali ke tanah di mana darah ini
tumpah, seperti menemukan benang merah jiwa penghubung sanubari.
Saya pergi tak sampai seminggu, begitu kangen dan
harunya. Bagaimana dengan saudara sebangsa, yang bertugas dan tinggal di luar
negeri bertahun-tahun. Tak terbayangkan sekaligus kagum, mereka tangguh
memendam kangen.
Apalagi kalau landing di Terminal 3 Bandara Soetta yang
baru, bisa jadi usai turun pesawat langsung merasa langsung tiba di kampung
sendiri. Karena sentuhan ornamen yang dikedepankan, adalah style yang
mencerminkan kekayaan indonesia yang luar biasa.
Kok Bisa? Bisa dong, Baca sampai tuntas ya !
-o0o-
Meski Bandara Soekarno Hatta (Soetta) bukan tempat
asing, namun menapaki Terminal 3 Soetta yang baru adalah kali pertama. Saya
begitu terkesan dengan kemegahannya, kagum dengan konsep dan design yang
ditonjolkan.
Pada pertengahan bulan Juli, Blogger's mendapat
kesempatan keren Visit Terminal 3 Soetta. Dengan mengendarai satu Bus
Pariwisata, kami berangkat dari SCTV Tower di daerah Senayan. Karena masih
suasana pasca lebaran, lalu lintas Jakarta lumayan lengang.
Begitu sampai Terminal 3 Bandara Soetta, Mas Haerul Anwar
menyambut kedatangan Blogger's di public area. Saya benar-benar tak sabar,
segera berkeliling melihat fasilitas dari bangunan megah ini.
Haerul Anwar (Baju biru muda) memberi penjelasan saat visit T3 CGK- dokpri |
"Terminal 3 Cengkareng dilengkapi CCTV, yang
sanggup mengcapture setiap orang yang
masuk. Bahkan CCTV ini pula bisa mengenali wajah DPO, termasuk menemukenali
barang tak bertuan dan mendeteksi Bom. Terdapat 6 Island (istilah dari check in
counter), satu Island terdapat 24 check in counter dan 2 automatic check ini"
Jelas Mas Haerul mengawali pertemuan sore ini.
Pada area Check counter diterapkan fasilitas Bagage Handling system level 5, level ini zero
mistake dari bagasi barang akan terdeliver
langsung pada pesawat yang dituju.
Tak luput dari perhatian saya, adalah sentuhan
ornamen lokal sebagai representasi Indonesia. sebut saja ukiran Toraja, motif
batik Kawung, atau ukiran khas Papua sangat kental selain ornamen lainnya juga
tampak di pasang.
Jangan Salah lho, ternyata tak hanya di check in area
saja. Bahkan sentuhan ke-indonesiaan, dimulai dari pintu masuk Bandara Soetta.
"Kalau
anda aware, dari Jakarta masuk bandara disambut Janur. Nah Janur adalah
perlambang sambutan, atau bisa diartikan ucapan selamat datang. Pada
pertengahan bulan agustus, seniman Nyoman Nuarta mulai membangun dua patung
garuda besar. Rencana akan menjadi ikon baru Bandar Soetta,
sementara patung Soekarno-Hatta yang ada digeser ke bundaran (sebelum masuk
terminal). Kemudian masuk ke Terminal tiga, nanti pengunjung akan disambut
replika pesawat RI pertama yaitu Seulawah" Papar Mas Haerul sambil
berjalan meninggalkan check in area.
Saya manggut-manggut sembari membayangkan, sentuhan
keindonesiaan di sepanjang jalan masuk akan diteruskan di dalam Terminal 3 Bandara Soetta ini.
Dengan menaiki escalator, blogger's sampai di ruang
tunggu. Pada lokasi inilah, saya mendapati perbedaan dengan Terminal 1 dan
terminal 2. Ada spot khusus playgorund,
untuk anak-anak agar tidak bosan sembari menuggu jadwal masuk pesawat. Langkah
kami berlanjut ke bagage claim, berakhir di public area kedatangan.
Talkshow
Bersama Angkasa Pura 2
Usai visit bersama mas Haerul, Blogger's menuju
tempat diselenggarakan Talkshow bersama Direktur Utama dan Komisaris Angkasa
Pura 2
"Bandara megah ini tempat mewujudkan mimpi, bahwa bangsa kita Indonesia bisa
sejajar bahkan bisa melebihi bangsa lain, Blogger dijadikan sahabat AP2, agar
bangunan megah dan baru ini diketahui masyarakat. Terbukti hastag #T3CGK sempat
menjadi treding topik nomor 1 dunia, sementara Hastag #BanggaIndonesia menjadi
Treding topik Indonesia" Jelas Budi Karya Selaku Dirut Angkasa Pura 2 pada sambutannya.
Pada saat Pak Dirut menyebutkan Treding Topik nomor
1 dunia dan Indonesia, sontak kami semua tepuk tangan penuh suka cita.
Bapak Budi Karya Sumadi, Dirut Angkasa Pura 2 - dokpri |
Terminal 3 Soetta memiliki luas 422.000 meter persegi, dengan panjang
2,4 KM dari ujung ke ujung. Yang membuat perbedaan dengan 2 terminal di Bandara
Soetta, untuk menuju pesawat disediakan garbarata total ada delapan.
Pada Terminal 3 diterapkan ;
Konsep Culture
; bahwa suatu tempat atau bangunan harus punya ikon. Ikon harus dibuat
competitif advantage, dalam hal ini adalah kearifan lokal.
Indonesia punya banyak seniman, bahkan namanya sudah
mendunia. Culture merupakan hal yang ditekankan, bisa berupa lukisan, nyanyian,
seni pertunjukkan, batik, tenun, dsb (silakan teruskan sendiri)
- Saat visit blogger's, saya sempat melihat lukisan karya Eko Nugroho, Angki Purbandono, Jay Subiakto dan seniman lainnya. Karya seniman
ternama, berpadu dengan arsitektur modern tapi tetap memancarkan keindonesiaan-.
Konsep Nature
; arsitektur yang berorientasi modern, yaitu ruangan yang banyak menggunakan
cahaya alami.
- dari public area keberangkatan Terminal 3 Soetta,
kemudian masuk ke check in sampai ke ruang tunggu kemudian public area
kedatangan. Saya melihat sendiri, dominasi kaca dipilih sebagai dindingnya sehingga minim cahaya
listrik-
People ; filosofi untuk mengangkat culture dan nature
sebagai kekuatan yang luar biasa.
Menuju Ruang tunggu T3CGK - dokpri |
Bagage Claim T3 CGK - dokumentasi pribadi |
Check in area T3 CGK -dokpri |
Commercial restaurant,
food court, bakery, fastfood tentu disediakan ruangnya. Sekaligus disertakan
pula General Retail, Book, Convinience Item. Sementara untuk Duty Free, dibagi
dua lisensi berdasarkan sub kategori Duty Free.
O'ya, terminal 3 akan didedikasikan untuk penerbangan
Garuda dan international. Saat blogger's visit sempat ada pertanyaan, mengapa
hanya Garuda bukan maskapai lain.
"Karena saat ini sedang diperkuat sinergi antar
BUMN" Jawab mas Haerul
Pada bulan Agustus 2016, akan dioperasikan Garuda untuk
rute domestik. Setelah KRL bandara jadi selain dioperasikan Garuda, menyusul seluruh
penerbangan international.
Bersama PT. Kereta Api Indonesia (KAI), dibangun kereta
dari Manggarai sampai Bandara. Kemudian antar terminal di bandara menggunakan people mover, artinya tidak perlu
menggunakan bus manual meminimalisir kurang terkoordinasi dan kurang efisien
dalam hal waktu.
"Equipment sangat canggih memberi diferensiasi,
sama baiknya dengan fasilitas yang dimiliki negara tetangga" pungkas Pak
Budi Karya.
Saatnya Pamor
Kedai Kopi Lokal Terdongkrak
"Pembangunan Terminal 3 Soetta menelan dana investasi
sebesar 7 Triliun, sebelumnya uang hasil operasi bandara tidak diinvestasikan.
Sehingga saat penumpang meningkat tidak mampu menampung, butuh orang yang memahami aspek ekonomi" Pak
Renald Kasali, selaku Komisaris AP2 turut hadir memberi presentasi.
Rhenald Kasali selaku Komisaris Angkasa Pura 2 sedang presentasi -dokpri |
Di terminal 3 Soetta selain aspek modern
dikedepankan, tak ketinggalan disandingkan dengan kearifan lokal. Seperti kopi
yang menjadi khas Nusantara, Indonesia memiliki kedai kopi berciri khas mulai
dari Aceh, Medan, Pekanbaru, Pontianak dan masih banyak lagi. Semua memiliki
keistimewaan sendiri-sendiri, bagi anda penikmat kopi pasti bisa merasakan cita
rasa berbeda.
Sementara tak dipungkiri, Starbuck adalah tempat
ngopi representasi dunia sekaligus simbol modern dan gengsi. Berada di Terminal
3 Bandara Soetta, anda akan menyaksikan kedai lokal disandingkan dengan kedai
kelas dunia.
Saya sangat optimis, upaya brilian ini mampu mengangkat
derajad kopi lokal. Kopi lokal yang memiliki taste spesial, bersebelahan dengan
dengan brand international yang memiliki gengsi.
Bayangkan !
Sangat mungkin, gengsi kopi lokal akan terdongkrak dengan sendirinya.
Bayangkan !
Sangat mungkin, gengsi kopi lokal akan terdongkrak dengan sendirinya.
Kondisi ini kita harap, akan menguntungkan petani
kopi Indonesia. Terutama dari sisi pendapatan, sekaligus branding product kopi
lkal tersebut.
Sesi Foto Bersama Blogger's - dokumentasi foto dari group wa |
Bukan hal yang mustahil, setelah kopi naik pamor menyusul
makanan tradisional lainnya. Rengginang, Getas, Krupuk Palembang, Nasi Megono
Cirebon, Nasi Suwir Bali, Ketan Uli, Gethuk dan masih banyak lagi nama makanan lain
bisa mejeng di Bandara megah ini (Pasti Keren)
"Bandara adalah gerbang tamu asing, maka kewajiban
kita untuk menampilkan sumber kekayaan indonesia yang tidak ternilai
harganya" Tambah Pak Rhenald.
Acara Visit Terminal 3 Soetta sampai diujung,
teman blogger's dan jurnalis yang beruntung membawa pulang doorprize.
Saya pribadi bangga punya Bandara megah dan keren
ini, semoga harapan Pak Dirut terwujud.
"Bandara megah ini tempat mewujudkan mimpi, bahwa bangsa kita Indonesia
bisa sejajar bahkan bisa melebihi bangsa lain,"(amin).
Kereeeeen
BalasHapusTiga kali mendapat kesempatan mengunjungi T3, saya mendapat perspektif baru dari tulisan mas Agung
Terimakasih mbak Arni sudah berkunjung
Hapussalam sehat dan semangat
gak sabarr mau ngrasain kedai kopi di terminal 3 :)
BalasHapussama mbaak hehehe
Hapuskali kedua buat saya..lg mikir dr sudut mana saya eksplornya hehe
BalasHapussalam sukses mas agung :)
salam sehat dan sukses buat Mbak Ria juga
Hapustrimakasih sudah berkunjung :)
nggak sabar juga nunggu kopi lokal nonggol di sana
BalasHapustrimakasih mbak Sari Nov sudah berkunjung
Hapussalam sehat dan semangat :)
T3 ini kemajuan banget buat Indonesia semoga semakin banyak pembenahan lagi :)
BalasHapusOh ya, kopi adalah sesuatu yang no 1 saya buru jika sedang di bandara, ini good news dong hehehe TFS Mas Agung.
Semoga kopi Indonesia bisa mendunia ya Mbak Ani :)
Hapussalam sehat dan semangat
Sukses selalu amin
Waaah keren nih, jadi pengen juga merasakan aura T3 yang baru ini. Baru sekali pernah numpang nunggu di sana, hehehe.
BalasHapusSmoga T3 menjadi kebanggan bangsa ya mbak amin
HapusBandaranya tcakep, kapan-kapan kalo pas ke bandara mau ngupi saya...
BalasHapusiya bisa ngupi tjantik dweh :)
Hapussenangnya bisa main kesana... Saya juga banyak liat foto-foto kemegahan terminal 3 ini. Bikin bangga dan senang karena akhirnya bandara internasional di Indonesia seperti ini. Buat tulisannya, bagus. aku suka. Dari judulnya, udah bikin penasaran....
BalasHapusTrimakasih mbak Bee Balqis sdh berkunjung :)
Hapus