Rasanya sudah bukan lagi rahasia, brand Sunpride melekat
dengan produk buah-buah berkualitas. Kalau mau bicara lebih spesifik lagi,
Sunpride selalu identik dengan Pisang Cavendish. Melihat tampilan Pisang
Cavendish yang cantik, dijamin orang langsung jatuh hati.
Pisang Cavendish Sunpride (dokpri) |
Ibu Sri Astuti
Handayani, selaku Product Management"
memberi pencerahan tentang produk Sunpride. Pada acara talkshow, bersama aneka
komunitas dan blogger Kompasiana.
PT. Sewu Segar Nusantara (selanjutnya SSN) berdiri
tahun 1995, awal berdiri masih focus pada buah Pisang Cavendish. Pada tahun 2003
berkembang, ekspansi pada buah lokal lainnya. Baru pada tahun 2005 menambahkan
buah impor, hingga saat ini terdapat total 33 item buah.
Komposisi produk lokal 75% dari perkebunan di Lampung,
15 % hasil dari lokal partnership, sisanya buah impor sebesar 10
%. Sedangkan prosentase 90% adalah Pisang
Cavendish, maka wajar Sunpride identik cavendish. Kemudian 6% untuk nanas Honi,
baru sisanya 4 % diisi buah Guava.
Produck group
terdiri dari, Cavendish Banana, Honi Pineaple dan Guava Crystal. Produck lokal
partnership mencakup Melon, Pisang Mas,
Pepaya California dan Jeruk baby. Buah diluar nama yang sudah saya sebut, adalah
buah yang diimpor dari beberapa negara. (lebih detil ada di SINI dan SINI )
Saya sempat bertanya-tanya, apakah buah-buahan
mengena musim?
"kami melakukan proses pembibitan dan penanaman
sendiri sehingga ketersediaannya terjaga" jelas Ibu Sri Astuti
Lebih spesifik
Produk Sunpride
- ditanam di kebun sendiri dan sister company
- Panen sepanjang tahun
- Penerapan standar penanaman dan Proses Pasca Panen
- Kualitas Terjaga
Dengan standard yang diterapkan, saya kira tak
berlebihan jika konsumen jatuh hati dan melekat di benak Buah Pasti Sunpride.
Kita bahas yuk
tentang Pisang Cavendish ya.
Khusus Pisang Cavendish, ditanam diatas lahan seluas
2.200 hektare. Pembibitan dilakukan dengan metode kultur jaringan, sampai masa
panen membutuhkan waktu sekitar satu tahun.
Proses panen tidak
sembarangan eksekusi lho !
Setandan buah pisang yang siap panen, tak boleh jatuh
ketika terpisah dari pohonnya. Hal ini untuk menjaga kualitas, buah jatuh
menyebabkan bonyok/ empuk. Artinya saat pemotongan butuh dua orang, satu orang memotong
lainnya menangkap agar pisang tak menyentuh tanah.
Setelah terlepas dari pohon, setandan Pisang
Cavendish digendong sampai tempat sortir. (kaya bayi ya)
Proses pencucian menggunakan air yang secara berkala
diganti, tujuannya membersihkan getah agar pisang terlihat bersih cerah serta
bebas jamur. Pisang Sunpride dipilih dan dipilah dengan teliti, sesuai standart
untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Pada proses pensortiran, pisang dikelompokkan berdasar
ukuran atau besar kecilnya buah. Setiap proses yang dilewati terdapat quality
Control, sehingga setiap butir Pisang Cavendish dichek secara ketat.
O'ya, selain persisir, Pisang Cavendish ada yang
dijual single. Setiap satuan pisang cavendis, dibungkus plastik khusus.
Sri Astuti Handayani, Product Management & Arahman Asmara, Manager Suply Chain Management (SCN) dalam Kompasiana Nangkring - dokumentasi pribadi |
Standart Product meliputi
- Kemanisan
- Tingkat Kematangan
- Kualitas
- Pisang Cavendish yang tampil menawan, dijamin bebas obat kimia atau disuntik apalagi diberi pewarna.
"Tidak mungkin disuntik, bayangkan Pisang tumbuh
2.200 hentar masak harus disuntik satu-satu " Ujar ibu Astuti bersemangat.
Hasil panen sunpride ditest secara berkala, setiap
enam bulan sekali sample dikirm ke
Scofindo. Hal ini dilakukan, untuk menjaga product Sunpride benar-benar aman.
Test product Sunpride pada tahun ini, sudah dilakukan pada bulan april 2016.
(back to topic)
Selanjutnya tahap pematangan/Ripering, berfungsi untuk mendapatkan pisang dengan kualitas
pematangan baik sesuai permintaan konsumen. Proses ripering dibutuhkan pengetahuan, serta ketrampilan
tehnik pematangan yang baik. Kontrol suhu dan kondisi kelembaban udara saat
pematangan, terus pemantauan secara ketat.
Proses
Distribusi Sunpride
Bapak Arahman
Asmara, selaku Manager Suply Chain Management (SCN) PT. SSN, juga hadir pada acara yang
sama. Beliau mengulas dari sisi enginering
atau suply management, yang ternyata sangat rumit namun menarik
untuk disimak.
Bayangkan saja !
Buah yang sudah terpisah dari pohon, kemudian melalui
proses berhari-hari. Pada sisi lain, harus dijaga kesegaran tapi tanpa bahan
pengawet dan sentuhan kimia.
Dalam mengenal sifat dan karakteristik buah, secara
umum buah membutuhkan hal yang seragam. "Yaitu kelembaban udara (H2o), temperatur, sirkukasi
udara, kebersihan, cara simpan, O2 (oksigen) CO2 (Karbondioksida). Kondisi-konidisi
ini yang perlu dijaga, mulai dari kebun sampai tangan konsumen" Pak
Arahman menjelaskan dengan cukup detil "Buah Sunpride dijaga dalam kelembaban
tinggi sekitar 90%, hal ini berlawanan dengan sistem pendingan yang lazimnya
ada".
Pak Arahman juga memberi analogi sederhana, sehingga
saya mudah memahami
Misalnya 4-5 orang naik mobil ke Bandung, jendela mobil
ditutup dan ac dinyalakan maka sampai tujuan lemas. Hal ini bisa terjadi, karena dalam mobil
kurang oksigen (O2), pada saat yang sama kita membuang Karbondioksida (Co2). Kondisi ini sama untuk kasus buah, perlu
dikelola antara oksigen dan karbondioksida dengan baik.
Eits ada kasus terkait dengan pengelolaan suhu kendaraan.
Kasus terkini dan masih sangat aktual, meninggalnya
pemudik yang terjebak macet di Tol Brebes Exit. Dalam keterangan resmi,
disampaikan Achmad Yurianto, selaku Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes,
"kondisi kabin yang relatif sempit serta
tertutup dengan pemakaian AC terus menerus akan menurunkan oksigen serta
naiknya CO2"
Screen Short akun FB Kemenkes (dokpri) |
Nah Sunpride sangat aware, memperlakukan buah sebegitu hati-hati. Sistem dipacking
house, juga dijaga kelembaban suhu
karena tidak menggunakan bahan pengawet.
Tahap pengiriman juga sangat hati-hati, tak lepas dari
kontrol tetap menjaga kelembaban. Suhu selalu dipantau, mobil juga dicontrol
lewat GPS sehingga terprediksi waktu tempuh termasuk kondisi lalu lintas.
Misalnya buah memerlukan waktu pengiriman dua hari, maka Sunpride mempersiapkan
buah tahan lebih dari dua hari perjalanan.
Power suply tidak boleh mati/ shutdown, sehingga dari sisi listrik terus dipantau. Jadi tak hanya
mengandalkan listrik dari PLN, tapi juga memiliki Genset sendiri.
Sistem IT diterapkan untuk memberikan informasi,
selama perjalanan ada tap temperatur.
Selama diperjalanan ada saat buah yang ditusuk termometer, untuk memantau suhu
buah. Setiap buah membutuhkan suhu yang berbeda, seperti pisang butuh 14- 16 derajad saja tidak boleh kurang
tidak boleh lebih.
Sunpride ingin terus mendekat dengan konsumen, seperti saat ini sudah
ada di Balikpapan.
"Sunpride bukan hanya sekedar jualan buah, ditanam panen
lalu dijual. Lebih dari proses yang pada umumnya, ada proses sangat rumit
melibatkan teknologi tetapi bukan kimia. Semua diterapkan, demi menjaga
kesegaran buah Sunpride" tegas ibu Lutfi Aswawi Marcomm Manager SSN.
Aneka buah Sunpride - dokumentasi pribadi |
Semua proses transportasi sangat di perhatikan, dari sisi Managing
Multi Temperatur.
Wah, saya
semakin melek dan paham!
Mengapa Sunpride bisa tampil begitu perfect, ternyata memang melalui
kerja keras dan kerja sama team yang solid. Teringat sebuah kalimat "Hasil Tak Pernah Mengkhianati Usaha",
nah upaya maksimal SSN adalah sebuah contoh nyata. Buah dengan label Sunpride
sebagai hasil nyata, selalu identik dengan jaminan mutu.
Kini tidak perlu bimbang dan ragu, mengatakan dengan penuh keyakinan
#BuahPastiSunpride (salam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA