Home

14 Jun 2016

Pengaruh Puasa Terhadap Fungsi Kerja Otak

Mayapada Hospital di Lebak Bulus (dokumentasi pribadi)
Bulan puasa adalah bulan ampunan, saat menahan kesia-siaan mulai imsyak hingga bedug maghrib tiba. Tapi apakah setelah maghrib, artinya bebas mengkonsumsi makanan sesukanya?
Banyak makna dibalik ibadah puasa, pasti tak sekedar menahan makan/minum hingga kumandang adzan maghrib saja. Selain sekedar menahan lapar dahaga saja, ada tantangan lain seperti menahan pandangan, pendengaran juga segala niat tak baik demi perbaikan kualitas diri.
Berlangsungnya budaya ngabuburit, tanpa disadari (kadang) membuat konsumsi makanan semakin meningkat. Bagaimana tidak, bubur sumsum, kolak, es buah  dan aneka makanan manis saban hari dinikmati. Padahal kalau saja mau mau membuka mata, makanan manis sebenarnya pemicu naiknya gula darah.
Kalau pola makan justru tak bagus, tentu dampaknya bisa fatal. Puasa yang seharusnya menyehatkan, jadi sebaliknya akibat tak tahu ilmunya.
Masih diminggu pertama Ramadhan 1437 H, Mayapada Hospital Group menyelenggarakan Healthtalk dan Buka Puasa Bersama. Jurnalis dan Blogger diundang secara khusus, dalam acara yang mengetengahkan tema "Mempertahankan Fungsi Kerja Otak yang Optimal Selama Berpuasa".
Bapak Jonathan Taher selaku Chairman of Mayapada Healthcare Group,  dalam sambutannya mengungkapkan,"Team dari Mayapada Hospital ingin mendekat pada teman-teman media dan blogger, untuk mengabarkan upadate tentang Mayapada Hospital  utamanya yang ada di Lebak Bulus yang baru opening beberapa bulan lalu".
Hujan di luar Hotel Faimont tempat acara Healthtalk, terpaksa acara sedikit molor karena belum semua peserta datang. Setelah kumandang adzan terdengar, kami membatalkan puasa, sholat maghrib baru masuk acara inti.
Narasumber tunggal adalah Dr. Roeslan Yusni Hasan Sp. Bs, beliau Dokter Spesialis Penyakit Syaraf, Mayapada Hospital Tangerang.
"Kebiasaan kurang baik  sebagian masyarakat, adalah usai sahur dan sholat subuh dilanjutkan tidur lagi satu dua jam. Energi yang seharusnya siap dipakai, justru digunakan untuk tidur (apalagi nyenyak) yang berarti membuang energi. Maka kerap kita lihat ketika jam 12 siang,  orang  berpuasa banyak yang  kehabisan energi" Dr. Roeslan Yusni mengawali pemaparannya.
Sungguh saya mendapat pencerahan baru, ternyata kebiasaan ini salah. Memang tidak setiap hari saya tidur usai subuh, namun tindakan seperti ini musti dihindari. Fenomena kerap saya dapati, setelah sholat duhur banyak jamaah tidur di masjid.

Peranan Otak dalam Kehidupan
Manusia memiliki mekanisme sendiri, bagaimana strategi mempertahankan hidup. Caranya dengan mengambil kehidupan lain, yaitu memanfaatkan hewan dan sayuran untuk keberlangsungannya. Pun dalam persaingan kehidupan, mau tak mau harus saling "menjatuhkan" lawan/ kawan (tentu dengan cara sehat).
Otak kuncinya !
Otak adalah indentitas diri, seseorang tidak bisa hanya dilihat dari wajah atau organ apapun. Mungkin wajah sebagai penanda saja, tapi otak paling dominan menentukan karakter dan pembawaan seseorang.
Anda mungkin pernah membaca buku berjudul "Ganti Hati", tentang perjalanan hidup mantan Mentri BUMN Dahlan Iskan.  Demi keberlangsungan hidup, beliau pernah melakukan transpantasi liver di Hongkong. Kisah yang sama juga terjadi, pada pengusaha sekaligus musisi Setiawan Djodi. Pentolan group musik kantata Takwa ini, jantungnya diganti dengan jantung milik orang Brazil.
Buku Dahlan Iskan "Ganti Hati" (dokumentasi pribadi)
Dari dua kasus tersebut bisa kita lihat sendiri, beliau berdua tak  berubah baik sikap, perilaku atau pembawaan bahkan intelektualitasnya. Pak Dahlan Iskan yang kala itu sebagai CEO Jawa Pos, bahkan melejit karirnya sebagai Mentri di era Presiden SBY. Pun Setiawan Djodi tak jauh beda, masih bisa mengendalikan perusahaannya.
Tapi misalnya ada kasus orang diganti otaknya, maka dijamin akan berubah 180 derajad. Betapa perubahan pada otak, otmatis menyulap menjadi orang yang berbeda sama sekali. Hal ini pernah kita lihat, pada artis pemain Sinteron Gugun Gondrong. Beliau pernah terkena serangan tumor otak, terlihat dalam tayangan televisi sungguh menjadi orang yang berbeda.
Contoh paling sering dilihat stroke, bisa merubah orang yang terserang. Yang semula pembawaannya temperamen, bisa saja  mendadak berubah tanpa ekspresi.  Yang sebelumnya perfect dan banyak cakap, bisa saja menjadi pemurung dan pendiam.
Betapa perubahan sifat dan sikap, sangat-sangat dipengaruhi oleh kerja otak. Otak adalah pusat semua kegiatan, baik itu berpikir, mendengar, melihat, berbicara, dan semua kegiatan lain diproses oleh otak.
Seperti mata hanyalah menangkap pantulan cahaya, dibawa ke retina dan diteruskan lewat saraf dan diolah otak. Otak akan mengirim informasi, perihal nama atau jenis benda yang dilihat. Pun pada sistem kerja indera yang lain, semua dikirim ke otak dan diolah baru menentukan respon.
AHA, pencerahan saya dapati lagi !
Selama ini masih saja menganggap, identifikasi seseorang hanya dari permukaan luarnya saja. Bisa jadi permukaan luar (wajah), sebatas membantu menganalisa siapa yang dilihat. Nah kalau mengenal artinya lebih dalam lagi, yaitu tahu sifat, kelakuan yang menjadi output kerja otak.
--0o0--
Dr. Roeslan Yusni Hasan Sp. Bs, Dokter Spesialis Penyakit Syaraf, Mayapada Hospital Tangerang (dokumentasi pribadi)
Materi Healthtalk bersama Dr Roeslan Yusni semakin menarik, langit-langit ruangan Saphire Hotel Fairmont bertabur ilmu baru bagi saya (mungkin peserta lain). Apalagi perut sudah diisi dengan sajian lezat buka puasa, siap menyerap setiap materi dengan semangat.
Kawan's, tahukah kalian?
Ternyata manusia  baru tahu sistem kerja otak, setelah menemukan sistem kerja komputer. Komputer dibuat saat Perang Dunia II, sementara manusia mengetahui cara kerja komputer tahun 1962.  Komputer dan otak sama memiliki sirkuit, yang membedakan manusia punya moral sedang komputer tidak.
Eits, jangan kaget !
Dalam kode etik kedokteran, sejatinya tidak ada kaitannya dengan moral dan logika.
Seperti halnya tentang orientasi seks, mungkin kita dapati tak selalu selaras dengan gendernya. Seorang laki-laki semestinya tertarik pada perempuan, tapi nyatanya kita kenal istilah LGBT. Dalam ilmu kedokteran hal ini akan dimaklumi, karena orientasi seks adalah hasil kerja otak juga.
Kasus lain bisa diambil contoh, tugas dokter adalah hanya mengobati -TITIK. Tak perduli siapa yang sakit, apakah seorang penjahat, buronan atau pembunuh bayaran sekalipun. Apapun latar belakang orang yang sakit, mutlak bukan menjadi urusan dokter.
Moral adalah jawaban !
Moralitas  tergantung sirkuit yang ada di otak, diolah berdasar referensi  dan informasi yang diproses otak. Semua sistem kerja  brain teen, diimplementasikan menjadi sebuah tindakan, gerakan, ucapan.
Mendadak saya teringat surat Al Mujadilah ayat 11,  pada bagian akhir ayat tertulis ".... Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat..."
Ilmu pengetahuan adalah informasi yang disimpan otak, menuntun cara kerja otak untuk memutuskan suatu tindakan. Sementara iman dan ilmu, ibarat dua sisi uang logam saling mendukung dan menguatkan.
"Khairunnas Anfa Uhum Linnas" menjadi pas, bahwa sebaik manusia adalah yang bermanfaat. Tugas diri kita masing-masing, terus mengasah diri (baca otak) untuk menjadi sebaik pribadi yaitu yang bermanfaat.
Otak adalah organ paling berharga, begitu rusak sang pemilik otak akan berubah menjadi lain. Meskipun otak dilindungi tengkorak, sejatinya yang justru harus diperhatikan pada proteksi asupannya.
Asupan tergantung dari pola makan, semakin bagus asupan maka otak akan sehat. Otak secara umum tahan pada banyak hal termasuk bakteri, karena untuk masuk ke sel otak tidaklah gampang.  Tetapi hati-hati, begitu otak terinfeksi bateri sulit dicarikan obatnya.
Eh, saya dapat pencerahan baru lagi, tidak ada istilah tua untuk otak manusia lho!
Klasifikasi Usia Otak
  • Usia Otak dikategorikan remaja pada usia 25 tahun
  • Usia otak kategori muda  adalah sampai batas usia 67 tahun
  • Usia otak katergori paruh baya adalah sampai batas usia 90 tahun
  • Otak usia lanjut yaitu sampai batas 100 tahun
  • Otak dengan kategori lanjut usia berusia panjang yaitu di atas 100 tahun
(saya atau anda berarti masih kategori remaja atau muda donk - hehe)
 
Peserta Healthtalk Mayapada Hospital Group (dokpri)
Pengaruh Puasa dan Solusi untuk Kesehatan Otak
Kalau dipandang dari sisi logika kedokteran, sesungguhnya puasa membuat asupan ke otak berkurang. Utamanya pada siang hari, tak ada asupan sama sekali yang masuk ke otak. Akibatnya glukosa menurun, niscaya akan mempengaruhi kerja otak.
Otak butuh dua unsur asupan, yaitu glukosa dan oksigen agar bisa bekerja secara optimal. Glukosa didapat dari makanan, baik vitamin, protein, lemak, karbohidrat semua akan diubah menjadi glukosa. Semua unsur asupan tubuh, fungsinya untuk mendukung kerja otak. Seperti otak memerintah tangan mengangkat benda, kalau ototnya tidak diberi protein maka tak bisa berjalan.
Dalam kaitan ibadah puasa ramadhan, penurunan kerja otak tak bisa dijadikan alasan tidak puasa. Sebagai umat muslim yang taat, harus mencari solusi agar glukosa tidak turun secara drastis (turun boleh tapi jangan terlalu).
Bagaimana agar  kadar glukosa dan oksigen tak drastis berkurang, selama puasa ?
Sifat dan kejiwaan adalah hasil kerja otak, saat glukosa turun gampang marah  dan gampang stres. Selama puasa sebaiknya tubuh menyediakan glukosa pada level tertentu, agar otak tetap bekerja seperti yang diharapkan.
Konsumsilah buah  yang banyak air, air buah lebih lama tersimpan dalam tubuh. Beberapa buah dapat memanipulasi cairan tubuh, seperti pisang, melon, pepaya, semangka dan jenis buah yang kaya air lainnya.  Buah dengan porsi air yang banyak, mampu menahan cairan tubuh lebih lama.
Selain itu usahakan tidak dehidrasi, sehingga aliran darah stabil pasokan oksigen ke otak tak terganggu. Cari kegiatan yang aman selama puasa, tujuannya menghindari potensi dehridasi. Perbanyak kegiatan di tempat ber-AC, jangan terlalu banyak konsumsi teh atau kopi saat sahur.
Makan minum apapun sebenarnya tidak dilarang, asal tahu dan diperhatikan dosisnya. Hitungan dosis air yang ideal bagi tubuh, rumusnya adalah 1,5 cc/kg berat badan/jam. Kalau berat  seseorang 50 kg,  maka perjam butuh 75 cc air /jam (tinggal dikalikan 24 jam untuk kebutuhan sehari).
-0o0-
Saya merasa sangat beruntung, bisa memenuhi undangan dari Mayapada Hospital Group. Mbak Meta dari Mayapada sangat helpfull, team lain yang belum sempat kenal tak kalah ramah dan melayani kami dengan baik.
Pada ujung acara Bapak Arif Mualim selaku Direktur Mayapada Healthcare Group menyampaikan "Memang acara semacam ini baru kali pertama untuk Mayapada Hospital, tapi pasti bukan yang terakhir. Tak perlu menunggu sampai puasa tahun depan, akan ada acara selanjutnya yang mengajak media dan blogger".
Akhirnya Healthtalk keren ini harus selesai, sebelum berpisah dilaksanakan photo session. Banyak manfaat saya dapati, tentu memperkaya pemahaman baru. (wassalam) 

22 komentar:

  1. Wah, seneng nya bisa dapat materi kesehatan. Lain kali boleh dong ikutan mas, materi nya bagus euy...

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih sudah berkunjung, semoga next bisa gabung Mas Huda

      Hapus
  2. Sehat adalah sesuatu yang sangat berharga. Terima kasih atas share ilmunya ya mas Agung Han. Selamat menjalankannya ibadah puasa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih Kak Didik
      salam sehat dan semangat

      Hapus
  3. pantesan kalau siang-siang gini hawanya lain :D

    BalasHapus
  4. Maunya sih ga tidur habis shubuh,tapi krn kerja malam ya pagi Ampe siangnya harus tidur. Mau nanya ke dokternya euy, bgm pengaruhnya ke kesehatan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul mas, kadang ada situasi di luar yang ideal
      Monggo konsultasi ke dokter

      Hapus
  5. Diskusi yang menarik. Mau tanya, apakah asupan untuk otak,-antara otak remaja dan muda-, ada perbedaannya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau asupan sama mbak Lis, mgkn jumlahnya setiap org yg berbeda

      Hapus
  6. Wah..selama ini aku salah kaprah. Kirain tidur abis subuh itu menambah energi. Ternyata sebaliknya. TfS mas Agung Han

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama mbak :)
      Saya juga tidur abis subuh hehehee

      Hapus
  7. waah informatif banget nih. asyik. nuhun yah infonya. ajak2 lg kl ada acara itu hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih mbak Yayu sudah berkunjung
      salam sehat dan semangat

      Hapus
  8. tidur habis subuh...hehe....akuuuuu ituuu....:P

    BalasHapus
  9. Hitungan dosis air yang ideal bagi tubuh, rumusnya adalah 1,5 cc/kg berat badan/jam. Kalau berat seseorang 50 kg, maka perjam butuh 75 cc air /jam (tinggal dikalikan 24 jam untuk kebutuhan sehari).

    Ilmu baru nih, dan saya membaca ulasan mas Agung Han kok malah berharap ada lanjutan yang lebih dalam ya! Ditunggu tulisan selanjutnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Bu Tanti sudah berkunjung
      kamrin materi hanya smp disini hehehe
      salam sehat dan semangat

      Hapus
  10. Turun boleh asal jangan terlalu yaaa kalo gitu yang sedang2 saja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu Lagu kak Cum :)
      salam sehat dan semangat

      Hapus
  11. Wah semenjak ramadhan kemarin selalu ada acara tidur setelah shubuh hehe...tapi kalau sdh normal lg pasti ga sempat lagi karena harus nyiapin yg pada sekolah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. trimakasih sudah berkunjung mbak
      salam sehat dan semangat

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA