Pijar Liendar R, sedang melayani masyarakat Pulau Penawar Rindu Belakang Padang Batam (dok foto. Pijar) |
Memilih dan menempuh jalan pengabdian, adalah
keputusan yang tidak bisa ditawar. Bagi saya menggapai kesempatan membaktikan
diri bagi pertiwi, adalah jalan untuk hidup dalam kemanfaatan. - Khairunnas Anfauhum Linnas - "sebaik-baik
manusia adalah yang banyak manfaatnya", kalimat inilah yang selalu saya
hunjamkan dalam kalbu ini.
Hingga suatu hari mendengar program Kemenkes
"Nusantara Sehat" (NS), sebagai jawaban atas doa yang selama ini saya
hembuskan dalam setiap sujud.
Saya Pijar
Liendar Ramadhana, Amd KL, pemuda 23
tahun asal Rejang Lebong Bengkulu. Pijar artinya bersinar/berpijar, mungkin
orang tua menyimpan harap anaknya kelak bisa menyinari sekelilingnya. Saya yakini pemberian nama adalah doa, semoga saya bisa mewujudkan harapan orang tua
(amin).
Saat ini saya menjadi bagian Team Nusantara Sehat,
untuk penempatan di Pulau Penawar Rindu- Kecamatan Belakang Padang Kota Batam.
Darah muda ini sontak menggelegak, ketika mendengar
program keren dari Kemenkes "Nusantara Sehat: (NS). Kebetulan sudah ada
satu teman menjadi Team NS 1, kerap berbagi kisah perjuangannya di tanah
pengabdian.
Terus terang ketika mendengar cerita penuh tantangan,
hati ini melihat sebagai sesuatu yang Amazing. Saya sudah terbiasa melatih diri, agar tak
menjadi pribadi manja dan penuntut. Kehadiran program NS adalah sarana penggemblengan,
untuk mengokohkan kemandirian dan jiwa patriotisme
di dada.
Sebagai generasi penerus saya merasa terpanggil,
begitu mendengar saudara sebangsa sangat membutuhkan bantuan bidang kesehatan.
Maka ketika pendaftaran Team NS 2 dibuka, tanpa pikir
panjang langsung mendaftar. Memilih bidang pengabdian sesuai disiplin ilmu, sebagai
lulusan D III Kesehatan Lingkungan Polteknas Kemenkes Bengkulu. Saya sudah siap
sepenuhnya, ditempatkan di pelosok manapun karena esensinya sama yaitu memberikan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.
Ibarat pepatah "di mana bumi dipijak, disitu
langit dijunjung", saya bertekad mempersembahkan yang terbaik yang saya
bisa. Selagi masih di Tanah Air Indonesia, artinya saya masih berada di rumah
sendiri. Indonesia adalah Rumah saya, meski di pelosok manapun tak ada masalah.
Oo0oO
Mendatangi adik-adik SD, untuk penyuluhan hidup sehat (dok foto. Pijar L) |
Kini setelah merasakan terjun ke lapangan, tantangan cukup
berat adalah mengubah perilaku masyarakah ke arah yang lebih baik. Terutama
masalah PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat), yang menjadi pangkal dari perilaku
keseharian. Bagaimanapun kesehatan adalah modal utama, agar bisa beraktivitas
dan bekerja lebih giat.
Pulau Penawar Rindu berada di pinggir negara tetangga
Singapore, artinya posisinya berhimpit dengan lautan. Kebanyakan penduduk
bermata pencaharian nelayan, sebagai cara menyambung hidup. Selain itu banyak
rumah panggung berdiri, dibangun layaknya tempat tinggal terapung di pinggir
laut. Kebanyakan warga tidak sadar memiliki kamar kecil (WC), sehingga cukup
membuat bilik dan membuang kotoran besar langsung nyemplung ke laut (jangan
dibayangkan ya).
Belum lagi ketersediaan air bersih menjadi masalah utama,
di daerah ini adanya air payau. Karena tak
tentu musim, warga memanfaatkan air
tadah hujan untuk memenuhi kebutuhan. Tapi masalahnya warga belum tahu caranya,
kerap menampung air hujan di bak atau drum (tong) tanpa ditutup dan dibersihkan
dulu.
Membersihkan Toren (tempat penampungan air) agar tidak berkembang jentik nyamuk (dok foto- Pijar L) |
Bisa dipastikan dalam beberapa hari kemudian terjadi,
jentik nyamuk muncul berada di dasar tempat penampungan. Nyamuk inilah yang
dikenal aydes agypty, penyebab penyakit demam berdarah yang masih menjadi
perhatian di wilayah ini. demi penyadaran kami berjalan kaki dari rumah ke
rumah, kadang sampai 2-3 kali di rumah yang sama karena orangnya tidak ada.
Secara umum warga bersikap ramah, ini menjadi alasan
kami betah di sini. Semakin membangkitkan semangat, untuk memberikan sesuatu
yang terbaik selama bertugas.
Pijar Liendar Ramdhana - dua dari kanan- (dok foto- Pijar) |
Program pertama yang kami jalankan, adalah survey
cepat kesehatan. Tujuannya adalah mengetahui permasalahan dan status kesehatan
masyarakat, sebagai acuan menentukan tindakan dan melakukan intervensi. Kini
setelah beberapa bulan berlalu, saya semakin terpanggil berusaha membuat
perubahan khususnya masalah kesehatan lingkungan. Sungguh saya ingin
mempraktekkan yang saya pelajari dibangku kuliah, kalau tidak tentu akan
sia-sia ilmu yang ada.
Nama Saya Pijar artinya sinar, semoga langkah kecil yang
tengah saua ambil memberi penerang bagi sesama. Saya siap mempersembahkan
dharma bakti di manapun di pelosok bumi pertiwi, karena Indonesia adalah rumah saya. (salam)
Suka namanya, kagum pemikiran Dan tindakannya.
BalasHapussepakat mbak :)
Hapus