Nesya Ardella Simamora , Team Nusantara Sehat yang ditempatkan di Daerah Perbatasan Papua (dok.foto dari FB Nesya) |
Fungsi blogger sebagai penggiat medsos coba saya
terapkan, ketika bergabung dengan rombongan Kemenkes ke Batam. Setiap moment berusaha
saya sebarkan, baik lewat tulisan atau gambar dipost via akun FB, twitter dan
Instagram. Baik ketika hendak berangkat
dari Jakarta, saat berada di pesawat sebelum take off sampai mendarat di
tujuan.
Terlebih ketika berada di tujuan utama, di Pulau
Penawar Rindu, Belakang padang Batam, aktivitas medos berlangsung
kerkesinambungan. Justru saat kami di tempat team NS, adalah inti dari
kedatangan Team Kemenkes, Jurnalist dan Blogger ke Batam.
Setelah post berulang via medsos, sampai di Jakarta
segera menuangkan kisah di Blog. Kembali artikel dishare di medsos lagi,
dibumbui pengantar yang menarik minat calon pembaca. Satu artikel
berjudul "Anak Muda Keren itu Adalah Team.Nusantara Sehat", melejit enam ratus lebih pembaca meski baru sekitar
tiga hari tayang.
Sungguh efeknya luar biasa, beberapa dimention dan
diretweet oleh team Nusantara Sehat di daerah lain. Akun twitter
"Otongsipetualang" membalas kicauan saya, berharap dikunjungi di
Puskesmas Enggano. Ketika saya check daftar add friend, beberapa nama baru
muncul setelah melihat mutual friend segera diapprove.
Pertemanan melalui dunia maya, membuka jalinan
komunikasi terutama tentang Nusantara Sehat (NS). Baik team NS yang sudah kami
kunjungi di Batam, atau teman-teman baru NS di daerah lain. Kami berinteraksi
dan berbagi kisah, melalui email, chatting dan WA.
00o00
Adalah Nesya Ardella Simamora, gadis berhijab
kelahiran Binjai 23 tahun lalu. Cukup aktif di medsos,
mengabarkan banyak hal sekaligus kegiatan team NS di daerah perbatasan Indonesia
dengan Papua New Guinea. Lokasi ini termasuk kategori sangat terpencil, Distrik
Kombut Kab. Boven Digoel, Papua berbatasan dengan negara tetangga.
Saya mencoba chatt via inbox berbalas tanggapan baik,
untuk membagi kisah sebagai bagian dari team Nusantara Sehat.
(Begini Kisahnya - *sinetronmodeon- hehehe)
Pendamping
dari Kementrian, provinsi dan Kabupaten, baru saja beranjak meninggalkan
kami Team NS di tempat ini. suasana yang tadinya semarak, berubah tenang namun
saya seperti di ambang hampa. Saya terus berusaha memantapkan hati dan
meyakinkan diri, bahwa di sini sepenuh jiwa saya harus berada. Menjadi tekad
menemani saudara sebangsa yang
membutuhkan, mengesampingkan kesenangan diri sendiri.
Rumah di Distrik Kombut Kab.Boven Digoel, Papua (dok foto FB Nesya) |
Kamilah Team Nusantara Sehat di perbatasan dengan negara Papua New Guinea |
Untung saya tidak sendiri, kami berlima tergabung
dalam Team Nusantara Sehat di daerah ini. Kesepian menjadi tak sepenuhnya terasa, karena kami bisa
menguatkan satu sama lain. Menjalani hari kedepan yang masih panjang, namun
tertanam rasa optimis dalam nubari ini. Sungguh
semua sudah terprediksi sebelumnya, namun kenyataan ternyata ada jauh di luar
bayangan. Melihat keadaaan yang terjadi, mendadak bola mata ini basah karena tanah
ini adalah negaraku Indonesia. Semangat Patriotisme sontak menggelora, mendadak
memenuhi rongga dada.
Untuk mencapai tempat pemandian, saya harus turun ke
bawah masuk ke hutan. Bentuknya bukan sungai dengan air jernih yang mengalir
dan segar, tetapi seperti kubangan air berwarna merah kecoklatan. Sekelilingnya
tumbuh pepohonan rimbun, bisa jadi air yang saya saksikan adalah tadah hujan
atau mungkin berasal dari akar pepohonan.
Karena tinggal di daerah dekat dengan hutan, tentu signal handphone menjadi masalah serius.
Pun nyamuk yang saya temui lain dari yang lain baik bentuk maupun rupa, seolah berubah
besar seperti monster. Bahkan kalau menggigit juga sakitnya melebihi nyamuk
biasa, meninggalkan bengkak merah lama lama berubah hitam.
Malam semakin sempurna gulitannya, mengingat listrik
belum ada. Hanya nyanyian Jangkrik penghibur lara, melewati waktu demi waktu
sampai fajar tiba.
Saatnya
Bertugas
Wajah-wajah ramah namun asing, melihat kami dengan
penuh tanda tanya besar. Saya berpikir sebagai satu kewajaran, apalagi kami
team NS adalah pendatang baru.
Dengan menarik dua ujung bibir maksimal, senyum ini
dominan mengembang sepanjang hari. Saya menghampiri satu persatu warga, sembari
menyebutkan nama. Memperkenalkan diri dengan tokoh agama, tokoh adat dan tokoh
masyarakat.
Warga senang diajak berfoto bersama, lokasi di depan Puskesmas Kombut (dok foto, FB Nesya) |
Kemudian mengadakan kunjungan rumah, menjalin
keakraban sekaligus mempelajari kebiasaan masyarakat. Agar kami bisa
menyesuaikan diri dengan pola pikir, diterima oleh masyarakat setempat. Karena
keseimbangan dan pemahaman yang baik dengan warga, menjadi point utama yang
harus kami miliki. Sebagai bekal paling urgent team NS, sebelum melanjutkan
misi.
Namun ada kendala, aksen berbahasa yang khas membuat
saya agak kesulitan. Meski saya sudah berusaha keras memasukkan ucapan mereka
dalam memori otak, tetap saja tak semulus ketika hendak melafalkan (hehehe).
Kemudian garis wajah mereka, menurut saya mirip satu dengan yang lain dan sulit
diprediksi usia lewat raut muka.
"Selamat Sore Bapaaaaak...." sapa saya
ramah saat awal penempatan
"Selamat Sore Mama!!"balasnya ketus terdengar
nada jengkel dan wajah tak bersahabat.
Niat baik saya
sore itu ternyata berbuah pahit, saya masih belum paham apa yang sedang terjadi.
Barulah ketika sampai di barak, mendapati informasi yang saya sapa siang tadi ternyata
seorang pemuda. Pantas saja dia ngomel gak jelas, tawa sayapun meledak setelah
menyadari kekeliruan itu.
Keesokkan hari kembali bersua, saya meminta maaf dan
mengganti dengan panggilan kakak. Wajah cerah pemuda ini muncul, melenyapkan
rasa bersalah yang saya tanggung mulai kemarin.
---0---
Kegiatan pada bulan pertama dan prioritas, adalah
melakukan Home Visit dilanjutkan pendataan status kesehatan masyarakat. Salah
satunya sweeping Malaria, karena penyakit Malaria sangat meledak di kampung
ini.
Namun infrastruktur terbilang kurang memadai, jalanan
sulit dilewati terlebih saat hujan turun. Perlu tenaga ekstra untuk mengarungi
jalanan, lumpur tebal serasa menyatu di kaki menyebabkan terpleset. Maka tak
mengherankan, kalau tak ada kaki team NS yang luput dari bekas luka akibat
jatuh.
Malam itu saya terjebak hujan di jalan, saat menuju
balik ke barak Puskesmas. Karena sudah tanggung di tengah perjalanan, maka kami
lawan deras hujan terlebih hari mulai gelap. Hati ini mulai dilanda cemas dan
gelisah, badan semakin kuyup dengan logistik di tangan yang juga basah.
Motor puskesmas yang kami pakai terkenal rentan
mogok, bahkan lampu sorot depan tidak berfungsi. Roda motor seperti punya mata
ganda, harus menjejak di tanah yang tepat agar tak terpleset. Karena gelap
semakin menjadi, saya berinisiatif merogoh Handphone di dalam tas.
"Alhamdulillah" ucap saya lirih namun
bergembira.
Masih ada power bateri HP dua garis, artinya senter
HP bisa dimanfaatkan untuk memandu kami berjalan.
"Blugg" motor yang kami naiki akhirnya tumbang,
karena terperosok lubang di atas jembatan. Logistik terlepas dari tangan dan
berhamburan, saya segara memunguti barang agar tak terbawa arus air sungai.
(Pembaca bayangkan saja ; Adegan Cinderella disuruh
ngepel lantai, kemudian ember ditendang saudara tiri lalu cinderella membersihkan
tumpahan air. *DanAkuCinderellaItuh* - hahahaa)
Finally, tubuh lelah ini sampai juga di barak
bersamaan baterei handphone yang sudah habis. "indahnya perjuangan"
bisik saya sembari merebahkan tubuh. #CinderellapunLelah.
--o--
Pagi datang penanda hari baru, saya kembali menjalani
tugas seperti biasa. Setelah semalam melewati petualangan seru, entahlah
semangat ini rasanya seperti mangganda. Apalagi sebelum menjadi Team NS, basic
saya adalah volunteer di beberapa komunitas kemanusiaan. Jadi darah dan
semangat ini tak gampang rapuh, apalagi sekedar menghadapi ketidakenakan-
ketidakenakkan.
Dari Sekeping Biscuit kami berbagi bahagia dengan anak papua (dok foto, FB Nesya) |
Puskesmas Keliling, sedang mengobati mamah-mamah Papua (dok foto. FB Nesya) |
Nusantara sehat bagi saya Best Opportunity ever,
wadah tepat untuk meyediakan diri bagi perbaikan bangsa sesuai modal ilmu yang
saya punya yaitu Ahli Teknologi Laboratorium Medis.
Jadwal hari ini adalah Pusling atau Puskesmas
Keliling ke suatu kampung, perut ini rupanya susah diajak kompromi (alias
mules).
"Mama, bisa saya di bawa ke toilet " pinta
saya dengan wajah melas dan menahan rasa tak enak
"Mari ikut saya" Ibu yang saya minta tolong
langsung bangkit membimbing perjalanan.
Saya mengikuti dari belakang, sang ibu menuju jalan
ke arah hutan. Saya kaget bercampur gamang, ketika langkah ibu merapat ke
semak-semak pepohonan.
"Silakan kesitu" ibu menunjuk satu tempat
buang hajat.
Saya masih tak percaya tapi ini nyata, untuk
menyenangkan hati ibu itu tetap saya menuruti. Meskipun sesungguhnya, hasrat ke
toilet sudah lenyap ketika diperjalanan tadi.
(Memang adapatasi itu pedih, hahaha)
Bahagia Itu
sederhana
Sesederhana pelukan hangat mama-mama, ketika melihat
kami datang untuk memberikan pelayanan di kampung.
Hati ini berguncang hebat, ketika kami menemukan jiwa
bersahaja diliputi ketulusan itu. Kerap ketika hendak kembali ke barak,
sekarung durian dipersiapkan untuk kami bawa pulang. Kami terima dengan senang
hati dan penuh suka cita, terlebih melihat pancaran wajah ikhlas itu.
Tapi masalah baru muncul, kami kesulitan membawa
beban yang tidak ringan ini. Alhasil setelah berjalan menjauh dari kampung,
kami makan durian di pinggir hutan.
"Nesya makannya jangan banyak-banyak"
celetuk satu teman team NS"biar tak
ke toilet semak-semak lagi" tawa kami meledak lagi
Setelah mengenal masyarakat setempat, ternyata prilaku mereka sopan dan ramah sudah
menjadi tradisi. Sikap mereka inilah yang membuat kami nyaman, terlebih saat
rindu keluarga sedang memuncak. Keberadaan mama-mama dan bapa-bapa, bisa
menggantikan orang tua kami di rumah. Budaya mengadopsi anak berlangsung,
sehingga kekerabatan mereka kuat dan menjadi keluarga besar.
Anaka-anak Papua yang dengan tulus saya sayangi karena Alloh SWT (dok foto, FB Nesya) |
Kelak bangsa ini ada di tangan mereka, semoga kalian tuumbuh sehat dan cerdas ya sayang (dok foto, FB Nesya) #AbaikanDurianKiriBawah |
Anak-anak generasi harapan bangsa semakin akrab, sering
kami ajak bermain games, berjoged dan bernyanyi bersama. Hal ini sesungguhnya sebagai cara
menghilangkan stress, sekaligus mengalihkan rasa jemu dan bosan.
Tekad itu Membulat
Meski secara usia saya terbilang belia, saya merasa
prihatin melihat anak seumuran banyak sekali tuntutan tanpa pemahaman. Yaitu
menekan pemerintah memberi solusi, tapi enggan berkontribusi nyata dalam
pemecahan masalah bangsa ini.
Kini setelah saya melihat Indonesia lebih dekat
melalui daerah perbatasan, ingin rasanya berbuat lebih banyak untuk negeri ini.
Pemerintah tidak bisa mengatasi sendiri masalah, di sinilah peran anak muda
bisa dijalankan.
Ketertinggalan pada beberapa daerah di Indonesia
bukan harus ditutupi, tapi harus diselesaikan bersama. Saatnya anak muda berperan serta, sebagai
bagian dari elemen bangsa. Keberadaan Team Nusantara Sehat di Papua dan daerah
lain, tentu diiringi harapan bisa diikuti pemuda Indonesia lainnya.
Maka kalau suatu saat nanti sudah purna tugas, saya
ingin tetap berkolaborasi dengan pemuda lain di negeri tercinta. Membentuk
sinergisitas dengan gerakan, yang memiliki misi untuk perbaikan bangsa. Saya
ingin juga mengikuti pertukaran pemuda antar bangsa, agar bisa mengadopsi ide
dan gagasan untuk azas kemanusiaan. (salam)
semoga tim nusantara sehat terus mampu memberikan kebaikan dan kesehatan buat semua masyarakat Indonesia yang membutuhkan
BalasHapusamin
HapusSemangat terus ya buat TIM Nusantara Sehat
BalasHapusamin
HapusTerimakasih mbak ^_^ salam semangat juga...
HapusHi neisya. I know what people don't know.thanks ya sharing nya kemarin.i hope whats your aim's will be achieved.god bless you.kompi A pleton c semangat spesial banget buat kamu
BalasHapusthank's for comment
Hapusgood luck Jimmy
Thanks for dr.jimmy cou
HapusHopefully we can face all that we find well .. spirit guys !! Our togetherness will optimize our mission ^_^
Terimakasih terutama untuk kk agung han yang sudah sangat baik mau share cerita kita tim NS di Boven Digoel Papua ^_^
BalasHapusTerimaksih juga buat teman2 dan kakak2 yg udah kasih support .. mohon doa selalu untuk kita dsni.. semoga kita bisa berbuat untuk saudar2 kita di pinggiran.. :)
salam sehat dan semangat untuk kita semua ^_^
Salam sehat dan semangat Nesya dan team NS di perbatasan INA dan PNG
Hapussukses selalu amin
Thanks for dr.jimmy cou
BalasHapusHopefully we can face all that we find well .. spirit guys !! Our togetherness will optimize our mission ^_^
Wah, jadi semangat untuk perjalanan ini. Semoga dilancarkan.
BalasHapus