Saya yakin,
sebagian besar kita (mungkin) masih awam apa itu "Indonesia Sociopreneur Challange"
atau IsoC?
Acara Building Social Ecosystem, diselenggarakan di Beranda 52 Bintaro Tangsel 6-April-2016 (dokumentasi pribadi) |
Yuk Cari Jawabnya !
Bisa jadi dalam
keseharian sering kita dapati, baik di keluarga atau lingkungan terdekat. Yang
paling sederhana dan sering dijumpa, masalah sampah di lingkungan sendiri. Mungkin
ada oknum "nakal", seenaknya membuang
di tempat tak semestinya.
Sampai saya
tulis artikel ini dan dipublish, di daerah Tangsel juga saya baca sebuah Spanduk.
Kurang lebih begini bunyinya, "Ya Allah Segera Jemput Orang Yang Sering
Membuang Sampah di Sini, Agar Tidak Bertambah Dosa".
Membaca kalimat
di spanduk, saya jadi berkesimpulan sudah keterlaluan bebalnya si pembuang
sampah. Sebegitu serius masalah sampah, bisa menganggu kenyamanan dan
ketentraman bersama. Gara- gara sampah pula, tak jarang mengundang perselisihan
berujung permusuhan
Masalah lain yang
lebih krusial, adalah pengangguran baik bagi lulusan baru (fresh graduate) atau yang sudah lulus beberapa tahun sebelumnya. Tingginya
jumlah lulusan sekolah, menambah tinggi jumlah angkatan kerja.
Kalau semua
diserahkan pemerintah, permasalahan tak kunjung cepat selesai. Perlu sinergi dengan
semua pihak, berani mengambil inisiatif atas permasalahan pengangguran yang
tengah berlangsung.
Nah, untuk
masalah ini saya mendapati pencerahan.
Pada awal bulan
April, BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) dan DKPP (Dinas
Kebersihan Pertamanan & Pemakaman) menggelar acara ShareInk di Bintaro. Undangan
berasal dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dari mahasiswa dan Komunitas.
Blogger (khususnya tinggal Tangsel) masuk dalam kategori komunitas, mendapat
kesempatan hadir pada acara istimewa ini. Menimba pengetahuan tentu networking juga, mengulas apa itu sociopreneur.
Saatnya saya,
anda, kita tahu Sociopreneur atau Social Entrepreneur
Adalah jenis
usaha yang tak hanya memberi profit, tapi juga memberi dampak bagi
lingkungan sekitar. Lingkungan dalam arti luas, baik masyarakat sekeliling atau
alam sekitar. Sehingga masalah yang tersebut diawal tulisan, seperti sampah sampai
pengangguran atau isu sosial lainnya bisa dicarikan solusi. Karena masalah
sosial, sejatinya bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Semua pihak bisa
terlibat atau melibatkan diri, paling sederhana memberi sumbang saran.
Indonesia
Sociopreneur Challange, sebagai sarana masyarakat memberi ide atas permasalahan
sosial yang terjadi tidak hanya di Tangsel tapi untuk Indonesia.
Acara ShareInk
dibagi menjadi dua sesi, menghadirkan pembicara yang kompeten di bidangnya. Empat
pemateri pada sesi pertama, Hari Sungkari (Deputi BEKRAF), Dondi Hananto
(founder Kinara), Dessy Aliandrina (Head of Technopreneurship Surya University)
dan Iqbal Hariadi (Storyteller Kitabisa)
Sementara empat
pemateri pada sesi kedua, Mochammad Taher (Kadin DKPP Tangsel), Muhammad Carlos (Founder Buku Kami), Marsya
Anggia (Director Indorelawan) dan Joni Sudarmanto (Owner Sepatu Lukis Corpies)
Khusus dari
BEKRAF , DKPP Tangsel dan Surya University, adalah tiga pihak yang
berkolaborasi menyelenggarakan acara IsoC2016. Sementara lima narsum lainya,
mereka orang-orang hebat yang telah berbuat bagi lingkungan sekitarnya.
Rangkaian acara
Shareink, dikemas dengan talkshow dan
sharing session. Tema yang dibawakan
setiap narsum, adalah apa yang telah mereka lakukan dalam kontribusinya
mengatasi masalah sosial. Namun muaranya sama meski bidang berbeda, adalah cara
membangun ekosistem Social Entrepreneur di kota Tangsel khususnya. Semakin banyak
masyarakat yang terinsipirasi, niscaya masalah sosial seperti sampah dan
pengangguran bisa diselesaikan.
Indonesia Sociopreneur
adalah tindakan nyata, yang mampu memancing masyarakat turut memberi solusi
konkrit. Khusus tahun 2016, IsoC mengangkat tema "Waste Around Us".
Tahapan Clickoff
sudah diadakan pada 21 Februari, semua proses akan berakhir pada 25 November
2016. Tantangan meliputi, "Idea Stage", "Startup Stage",
selain itu ada "Pelitas Campaign", dan "Non Pelitas
Campaign". Challenge kategori, ada "Applies Technology",
"Apps", "Educational Campaign".
Kalau ingin mendapatkan informasi lebih detil, anda bisa membaca lebih lengkap di www.sociopreneurchallenge.com.
Yuk, saatnya
berkontribusi untuk negeri ! (salam)
Flyer dari FB socioprenur |
Menarik nih. Ternyata ada ya yg namanya sociopreneur
BalasHapusMakasih Mbak Maya
Hapussalam sehat dan semangat amin
Berkat acara ini dian banyak belajar tentang dunia bisnis yang ramah lingkungan, satu ilmu pengetahuan yang sangat berharga mas Agung Hans~^^
BalasHapussama mbak Dian, Blogger bisa menambah pengetahuan
Hapussalam sehat dan semangat amin
Menurut saya jargon "Ya Allah Segera Jemput Orang Yang Sering Membuang Sampah di Sini, Agar Tidak Bertambah Dosa" adalah bentuk kreatif pemudanya, tidak bisa dijadikan indikasi. maaf jika membahas tentang itu. kebetulan saya senang bikin jargon
BalasHapusbetul mbak drpd marah-marah, mending dituangkan dalam bentuk kreatif
Hapussalam sehat dan semangat
weh konsep nya bagus, semoga sesuai yang diharapkan lancar mas
BalasHapussalam sehat dan semangat
Hapusamin
Aku senang banget dengan orang yang jdi socieprenuer. Menginspirasi :)
BalasHapusdampaknya bukan profit pribadi semata
Hapussalam sehat dan semangat
semoga nggak di Tangerang Selatan aja ya, bisa menular ke daerah2 lain. Salam riang gembira selalu mas :-)
BalasHapuskalau event sociopreneurnya terbuka utk seluruh Indonesia mas
Hapusmonggo di klik linknya
salam sehat dan semangat