Sebagaian besar masyarakat Indonesia, saya yakin sudah tak asing dengan kata Arisan. Mulai dari kalangan sosial ekonomi bawah,
sampai kalangan Sosialita bisa saja melakukan kegiatan ini. Aneka macam bentuk
motif ada dibaliknya, namun sebenarnya esensinya sama yaitu kebersamaan.
Acara Blogger Gathering Pt Ruma, tampak Bapak Hendra Tjanaka sedang presentasi, beliau selaku Chief of Marketing and sales PT. Ruma (dok foto dari FB Mapan) |
Arisan keluarga, biasanya menjadi ajang silaturahmi
atau sarana berkumpul antar saudara. Arisan RT atau antar tetangga, lazimnya tempat saling mengenal dan lebih akrab dengan
penghuni di satu lingkungan. Semakin atas tingkat sosial ekonomi, biasanya
mulai bergeser kepentingan.
Kalau anda pernah menyaksikan film Arisan disutradari
Nia Dinata, berkisah tentang istri orang-orang kaya. Kegiatan ini dimaknai lain,
sebagai ajang bersosialisasi dan memiliki motif terselubung (baca pamer). Semua
tergantung individu masing-masing, tak ada aturan baku yang mengatur tentang
kegiatan arisan.
Tapi tetap saja, ada unsur kebersamaan dan saling
membantu dalam kegiatan Arisan
Arisan Mapan
Kami blogger's mendapat kesempatan hadir, dalam acara
Blogger Gathering Arisan Mapan. Bertempat di kantor yang beralamat di jalan
Bulungan, kami mendapati banyak pengetahuan baru tentang Arisan Mapan.
Memasuki lantai lima gedung Ruma, membaca-baca brosur
dan katalog yang tersedia. Benak saya langsung tertuju pada kejadian
keseharian yang kerap dijumpa, bapak-bapak tertatih memikul aneka macam perabot
di keranjang yang super besar (pasti berat).
"Parabot-Parabot-Parabot" begitu sang bapak
menawarkan dagangan.
Saya pernah mengamati, si pedagang berhenti di tempat
teduh langganannya. Ibarat pepatah "ada gula ada semut", ibu-ibu
langsung datang menyerbu. Berpakaian daster
seadanya, ada yang sambil menggendong anak balita. Mendekat dagangan kemudian memilih-milih, bertukar cerita apa saja. Sambil pulang ada yang membawa panci, ada juga
wajan, ember, bak cucian, peralatan makan, dan aneka barang ditawarkan. Si bapak
mengambil buku catatan, sigap mendata nama pembeli dengan sistem pembayaran
disepakati.
Proses Simbiosis Mutualisme terjadi, pedagang laku
barangnya dan pembeli terbantu karena membayar sedikit demi sedikit (tak merasa
berat).
Konsep Arisan Mapan
"Gotong royong" itulah kata tepat, untuk
mendasari hadirnya Arisan Mapan. Sesama anggota bisa saling membantu, untuk
mendapati barang yang diidam-idamkan. Arisan Mapan, adalah produk layanan arisan
barang yang memudahkan masyarakat meraih barang yang diimpikan dengan lebih
mudah, aman dan nyaman.
Apalagi kalau di daerah terpencil masih di Pulau Jawa
pula, barang yang sama tapi harga jauh berbeda dengan di kota. Banyak faktor
yang menyebabkan, satu diantaranya sulitnya akses atau distribusi barang ke
daerah tersebut. Mahalnya biaya pengiriman, mengakibatkan naiknya harga barang.
Alhasil saudara kita yang di daerah pelosok, terpaksa
tak bisa menikmati setiap barang yang diingini dengan harga terjangkau.
00o00
Pak Aldi Haryopratomo, selaku CEO PT.Ruma, berkisah tentang Ketua Arisan di daerah
Cilegon. Teh Yayat semula hanya
berjualan minuman juice di toko kecilnya, kemudian berkembang jualan pulsa
hanphone dan rekening listik. Dengan produk yang terbatas penghasilan juga
terbatas, tentu peluang untuk berkembang sangat terbatas.
Sampai akhirnya bergabung sebagai ketua arisan,
mengumpulkan tetangga sepakat membeli barang yang dibutuhkan dengan sistem
arisan.
Pada video testimoni, Teh Yayat merasakan manfaat bergabung
bersama Arisan Mapan. Tak perlu menyetok barang, apalagi ruang di toko juga
terbatas. Selain itu tak perlu memikirkan ongkos kirim barang, semua ditanggung
oleh Arisan Mapan. Teh Yayat sendiri sudah punya 10 kelompok Arisan (setiap
kelompok min 5 orang), dengan perputaran uang sekitar 60 juta per bulan.
Masih banyak video testimoni ketua Arisan, ada
seorang ustad dan pendeta, kemudian Shinta yang seorang guru menjadi ketua
arisan.
Pak Aldi
Haryopratomo, beliau selaku CEO PT.Ruma , sedang menyampaikan pemaparan tentang Arisa Mapan (dokumen pribadi) |
Bagaimana Cara
bergabung di Arisan Mapan?
Pertama kumpulkan anggota dulu, minimal 5 maksimal 15
orang. Banyaknya jumlah anggota,
mempengaruhi cepat lambatnya setiap anggota mendapat barang. Kemudian tentukan
barang yang diinginkan, harga barang sekaligus jumlah cicilan ada dalam panduan
katalog. Tentukan bersama jumlah dan waktu penyetoran, kemudian lakukan
pendaftaran.
Untuk mendaftar dilakukan secara online ( Klik di SINI), atau offline
melalui staff PT. RUMA yang ada dilapangan. Penyetoran uang dapat dilakukan
pada setiap periode arisan, tentu di bawah koordinator ketua Arisan. Kemudian pihak
RUMA akan melakukan pengocokan, penerima arisan akan diinformasikan melalui SMS
kemudian barang dikirim ke alamat penerima.
Khusus ketua Arisan, akan mendapat penghasilan
tambahan karena sudah mengelola kelompok arisan tersebut.
Siapa yang
bisa jadi Ketua Arisan?
Siapapun bisa, tanpa modal dengan waktu yang
fleksibel. Seperti pada video testimoni, ustad, pendeta, guru bisa menjadi
ketua Arisan tanpa meninggalkan pekerjaan utama.
Tapi tunggu dulu, saya jadi ingat kasus ustad ternama
(initial YM). Saat itu mengadakan patungan membuat hotel, kemudian tersandung
kasus di OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Jawabannya ada di sini !
Pembicara kedua adalah Bapak Hendra Tjanaka, beliau selaku Chief of Marketing and sales
Ruma.
Pak Hendra menjelaskan bahwa, Arisan mapan sudah
terdaftar di Kementrian Perdagangan dan Asosiasi Pedagang Langsung Indonesia
(APLI). Ruma yang berdiri tahun 2009,
telah berkembang menjadi 50 cabang dengan 70.00 ribu anggota tersebar di Pulau
Jawa dan Bali
"karena produk kami bukan keuangan, jadi tidak
berhubungan dengan OJK" tambahnya
Kebanyakan anggota Arisan Mapan ada di daerah
terpencil, karena memang minimnya akses serta infrastruktur yang kurang
mendukung. Masyarakat kesulitan, mendapati barang yang diinginkan. Sementara siaran
televisi yang masyarakat saksikan, menayangkan iklan aneka produk yang
menggoda.
Saya jadi ingat satu kalimat dari Rhenald Khasali
dalam satu acara televisi, "Dimana
ada kegelisahan di situ ada peluang".
Nah kegelisahan masyarakat kendala akses, dengan baik
difasilitasi oleh Ruma lewat Arisan Mapan. Selain itu ada semacam sanksi
sosial, satu anggota akan menyemangati anggota lain untuk segera membayar
arisan. Karena ketepatan pembayaran setiap anggota, otomatis mempengaruhi
"nasib" anggota lain segera mendapat barang pada waktu yang tepat
juga.
Kalau sudah membayar pada kocokan sebelumnya, padahal
belum dapat barang tapi tidak bisa mencicil pada kocokan berikutnya. Solusinya dicarikan
pengganti orang, yang bersedia melanjutkan pada periode berikutnya.
O'ya, dalam satu kelompok arisan barang tidak harus
sama lho. Tentu saja, jumlah pembayaran setiap anggota tergantung jenis barang
yang diambil.
00o00
Ibu Ria seorang Ketua Arisan Mapan, hadir pula pada
acara Gathering Blogger memberikan testimoni. Bu Ria bergabung sejak bulan
desember, sudah memiliki 20 kelompok arisan (setiap kelompok lima orang).
Untuk mengatasi anggota yang "nakal" Bu Ria
punya tips, sebaiknya mencari orang arisan yang sudah kenal. Namun lama-kelamaan,
Bu Ria punya cara jitu dalam mengelola kelompok. Yaitu dengan pendekatan secara
personal, sehingga semua bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Untuk mendapatkan anggota arisan, bu Ria menggunakan
medsos (Facebook) untuk promosi. Kemudian juga memanfaatkan chatting BBM atau
WA, agar menarik penasaran sekaligus keingintahuan calon anggota Arisan.
Pada ujung acara, sembari makan siang kami satu meja
dengan Pak Hendra. Teman-teman antusias bertanya banyak hal, tentang hal yang
ingin dikulik mengenai Arisan Mapan.
Kok saya membayangkan, saudara kita yang tinggal di dusun
bahkan di kaki pegunungan. Mereka berwajah cerah dan tersenyum lebar, karena tak ketinggalan bisa
memiliki barang seperti saudara di perkotaan. Kebetulan saya sendiri berasal
dari desa kecamatan, merasakan terbatasnya alat transportasi. Sampai sekarang
waktu subuh kendaraan baru ada, kemudian angkutan umum mulai sepi menjelang
maghrib tiba (sekitar jam 16.00).
Ruma menjadi jembatan, untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat berpenghasilan rendah agar dapat hidup mapan dan berdaya saing. Saya
menarik satu kesimpulan sendiri, mungkin ini menjadi latar belakang dari nama Arisan Mapan. (Salam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA