Kontribusi blogger dalam penyebaran informasi, saat
ini tak bisa dipandang sebelah mata. Keberadaan blogger, saling berbagi peran
dengan Jurnalist. Keduanya tak bisa di persaingkan, karena memang bukan
persaingan. Tetapi lebih pada saling melengkapi, menyampaikan kabar dari sudut
pandang yang berbeda.
Photo Session, staf kemenpar dan blogger. Tampak duduk di tengah Bpk. H.M Iqbal Alamsjah Ak, MM (Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kementrian Pariwisata RI. (dok. Panitia workshop) |
Undangan Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kemenpar,
dalam Workshop "Standarisasi Penyediaan Informasi Pariwisata" menjadi
penguat keberadaan blogger. Bahwa bersinergi dengan segala elemen, menjadi cara
mujarab agar informasi sampai ke masyarakat dengan baik dan benar.
Senin, 14/3'15
Sesuai jadwal, blogger TDB (Tau dari Blogger)
berkumpul paling lambat jam 09.00 wib. Senin
pagi diwarnai adegan penuh "drama", bebarengan dengan kegiatan demo
pengemudi Taxi di Areal Monas. Saya mendadak gagal paham, kenapa dampaknya pada bajaj
juga. Setelah naik Commuter Line, tak ada satupun kendaraan roda tiga tersebut mau mengangkut kami dari
Stasiun tanah abang.
Mungkin si abang bajaj berhitung, lebih baik mengambil penumpang
dengan rute jauh. Otomatis upah yang masuk kantong, lebih tebal dibanding jarak
dekat. Bertiga kami (Agung Han, M. Sobari, Hermini) terpaksa jalan kaki, menuju
kantor Kementrian Pariwisata.
Sampai di Kantor Kemenpar, beberapa teman Blogger
sudah sampai lebih dahulu. Bahkan ada satu tamu workshop, baru sampai perjalanan dari
bandara setelah penerbangan pagi Maluku Utara- Jakarta.
(Pukul 10.00
wib)
Bus membawa team dari kemenpar dan blogger bergerak, menuju Puri Avia Hotel & Resort Puncak Bogor. Memutar arah melewati pelataran monas, berjajar taksi di parkir sedang driver meneriakkan yel-yel ada satu orang berorasi. Capek akibat jalan kaki sungguh tak bisa dihindari, saya memilih tidur sepanjang perjalanan. Hanya sesekali terbagun, terlihat pemandangan di jalan TOL. Selebihnya merem dan merem, tiba-tiba sampai tujuan.
Bus membawa team dari kemenpar dan blogger bergerak, menuju Puri Avia Hotel & Resort Puncak Bogor. Memutar arah melewati pelataran monas, berjajar taksi di parkir sedang driver meneriakkan yel-yel ada satu orang berorasi. Capek akibat jalan kaki sungguh tak bisa dihindari, saya memilih tidur sepanjang perjalanan. Hanya sesekali terbagun, terlihat pemandangan di jalan TOL. Selebihnya merem dan merem, tiba-tiba sampai tujuan.
Rangkaian workshop dimulai, dengan perkenalan setiap
peserta lengkap dengan latar belakang. Ternyata bukan hanya dari Jakarta,
Ternate yang sudah bersua di awal, ada juga Belitung, Banten, Bogor dan blogger
tentunya.
Team dari e-magazine kemenpar memperkenalkan diri,
sebelum acara resmi dimulai. Edisi perdana sudah terbit, secara periodik sementara
hadir tiga bulan sekali. Berita yang disajikan, mengambil point of view
Pariwisata. Tampak gambar penyanyi Rossa diinterview, ditanya pendapat tentang
pariwisata juga.
Baru acara resmi dimulai, sekitar pukul 15.00 pemateri sudah siap di lokasi. Saya akan ringkas materi workshop, agar tak
terlalu panjang saya buat tulisan bersambung ya.
0oo0
Materi
pertama "Publik Speaking & Government PR in Action", dengan
narasumber Dr.H.M. Iqbal Alamsjah, Ak, MM,
selaku Ka. Biro Hukum dan Komunikasi
Publik Kementrian Pariwisata RI.
Pembicara
pertama ini sangat memikat, kemampuan public speaking tak diragukan. Saya pribadi
kerap dibuat tersenyum, dengan penjelasan yang disertai celetukan segar.
Dr.M. Iqbal Alamsjah, Ak, MM, Ka. Biro Hukum dan Komunikasi Publik dengan materi "Publik Speaking & Government PR in Action", .(dok.Panitia Workshop) |
Keterbukaan
informasi Publik, memiliki dasar hukum UU/14 tahun 2008, tentang Keterbukaan
Informasi Publik (UU KIP) dan PERKI No 1/2010 tentang Layanan Informasi Publik.
Publikasi Kebijakan Pariwisata melalui
Medsos
Strategi
Komunikasi ;
Materi
ringan yang akan dikembangkan dari kalender kegiatan dan destinasi wisata
indonesia. dtujukan sebagai materi ringan yang dapat lebih mudah menarik
interaksi.
Materi
event kehumasan ;
Materi
yang berisi informasi kegiatan, liputan, maupun publikasi dan Humas Kementrian
Pariwisata, diulas dan disesuaikan dengan karakter masing-masing platfoam
sosial media.
Materi
event Kehumasan mengacu pada ;
·
Press Release yang ada di website
www.kemenpar.go.id
·
Reportase dari event yang sedang berlangsung
·
Publikasi maupun ulasan dari media digital yang
telah menjalin kerjasama dengan kemenpar.
Materi Kebijakan
Yaitu materi
yang mengangkat informasi 4 kebijakan terkait Pariwisata ( Cabota Cruise CAIT
Yacth, Bebas Visa Kunjungan, Crisis Center)
Branding
Wisata, tahun 2015 Indonesia melejit di urutan 47 dari 141 negara. Hal ini
tentu menggembirakan, posisi ini mengalahkan Thailand di urutan ke 83 dan
Malaysia pada urutan ke 96. Sementara sebelumnya, brand Indonesia berada di
urutan ke 140 dari 144 negara.
Pak Iqbal
yang berpembawaan santai namun serius, mampu membuat sesi perdana mencerahkan. Pukul
17.00 sesi pertama selesai, break untuk ISHOMA dan kelas berikutnya pukul 19.00
wib.
00-00
Sesi kedua dimulai usai makan malam, peserta
lumayan segar sudah mandi dan berganti pakaian. Pak Iqbal seagai moderator,
kembali membuka workshop "Standarisasi Penyediaan Informasi
Pariwisata"
Materi
"Rencana Aksi Terpadu Bidang
Kelembagaan Pariwisata
2016", disampaikan Prof. DR. Sc. H.M
AhmanSya, Drs., M.Pd., M.Sc. selaku
Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan
Kepariwisataan (BPKK) Kemenpar RI 2015
Sc. H.M AhmanSya, Drs., M.Pd., M.Sc. (duduk tengah baju putih) dia[pit Pak Iqbal (kanan baju batik) dan Hermini- sekretaris TDB (kiri baju putih) - (foto ; dok. Panitia workshop) |
Dalam pemaparan narasumber, kemenpar mencanangkan
Program & Kegiatan mencakup High-High, High-Low, Low-High, Low-Low.
High- High ;
- Sertifikasi Kompetensi SDM Kepariwisataan (35.000 orang di 34 Provinsi)
- Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan (17.600 orang di 34 Provinsi), Prioritas 10 Destinasi Utama, dan 10 Destinasi Prioritas
- Pelatihan Asessor dan Fasilitasi pendirian LSP di 22 Provinsi, dan Perguruan Tinggi (per wilayah).
High - Low
- Rapat Koordinasi Stakeholders Pariwisata di 10 Destinasi Prioritas
- Rapat Koordinasi SMK Kepariwisataan se-Indonesia (di Batam)
- Rapat Koordinasi Perguruan Tinggi Pariwisata se-Indonesia (di Jakarta)
- Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan
Low - High
- Pendirian Poltekpar Negeri Palembang
- Pendirian Poltekpar Negeri Lombok
- Penerimaaan mahasiswa baru secara online (SNM-STAPP)
- Pelatihan bahasa asing bagi SDM Pariwisata
- Persiapan pendirian Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Pariwisata.
Low- Low
- Reformasi Birokrasi
- Training of Trainers
- Pelaksanaan ESQ
- Diklat Pimpinan
- Kerjasama Hubungan Kelembagaan internasional (Multilateral, regional dan bilateral) dan Dalam Negeri
Terdapat dua kategori Destinasi Pariwisata
Destinasi Utama ;
• Great Bali, Great Jakarta, Great Batam,
Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar), Wakatobi-Bunaken-Raja Ampat, Medan, Lombok,
Makassar, Bandung, Banyuwangi
Destinasi Prioritas
• Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung,
Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuan Bajo,
Wakatobi, Morotai.
Untuk mencapai target, didukung dengan
program
1.
Pendidikan Formal
(Sekolah
Tinggi Pariwisata, Akademi Pariwisata, Politeknik Pariwisata, Perguruan Tinggi
Pariwisata, SMK Pariwisata)
2.
Pendidikan Non-Formal
(Sertifikasi,
Pelatihan, Seminar, Focus Group Discussion)
Koordinasi
dan kerja sama dengan Kemendikbud, KemenristekDikti, BNSP, LSP, Dinas
Pariwisata Provinsi.
PENGELOMPOKAN
IMPLEMENTASI PROGRAM
Greater BATAM
• Kep. Riau, NAD, Sumatera Utara, Riau, Sumatera
Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan,Kep. Bangka Belitung, Lampung.
Greater Jakarta
• Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY,
Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan
Utara, Kalimantan Selatan.
Greater Bali
• Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara
Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi
Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua.
Semua program tak lepas dari hambatan, namun
analisa SWOT menjadi antisipasi. Setidaknya kelemahan yang ada bisa
diminimalisir, dan kekuatan bisa dimaksimalkan.
(Pukul 21.00 wib) Workshop hari pertama
sudah di ujung, saatnya kami peserta bisa istirahat. Hari kedua jadwal lebih
padat, perlu tenaga ekstra harus dipersiapkan. Agar tidur lebih nyenyak,
sengaja saya mandi (lagi) dengan air hangat dari shower.
(bersambung ; "New-Bali, Strategi-Mendongkrak-Kunjungan.Wisatawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA