Selphi Kopiers bersama Giring (dok WA Group) |
Siapa tak kenal nama Giring Ganesha, atau lebih
ngetop dengan sebutan Giring Nidji. Aksi panggung khas,
menggetarkan lima jari di depan dada begitu melekat. Lagu Hitznya sudah
tak terhitung, disuka bahkan dihapal masyarakat luas. Sebut saja beberapa judul,
Biarlah, Selalu Menjagamu, Laskar pelangi, Hapus Aku, Heaven, Bila Ku Jatuh
Cinta dan tentu masih banyak judul lainnya.
Suasana berjalan santai dan akrab, saya merasa layaknya
ngobrol dengan sahabat lama. Ayah 3 anak, berkisah tentang masa remajanya,
karir bermusik dan perannya sebagai orang tua.
"Hampir semua saya coba saat sekolah, mulai
berantem, mbolos dan tahulah bagaimana anak muda" ujar Giring sembari
tersenyum membuka obrolan santai.
SD dan SMP di Tarakanita notabene bukan sekolah
Islam, seolah diajarkan sang ayah bahwa hidup itu plural. Saat SMP sang ayah
yang seorang wartawan meninggal, membawa duka mendalam.
Kegiatan bermusik dimulai selepas SMA, giat berlatih
sembari kuliah. Tiga tahun pertama bermusik, dilalui dengan perjuangan keras.
Terutama tahun pertama, hanya berlatih, berlatih dan berlatih.
"Latihan mulu, kapan manggungnya" celetuk
ibunda suatu saat
Hingga peluang datang, mendapat job di satu pusat
perbelanjaan dan lifestyle di Jakarta Pusat. Moment inilah justru mempertemukan,
dengan sosok bernama ibu Acin dari Musica. Dari persuaan saat itu, pintu
membangun karir bermusik terbuka lebar. Lagu demi lagu dari group band Nidji
lahir, diterima dengan baik oleh masyarakat.
"Menggarap Theme song sebuah layar lebar ada
untungnya, terutama saat proses menemukan ide membuat lagu sangat terbantu saat
menyaksikan trillernya" ujar Giring "Saat mengisi soundtrack "Tenggelamnya
Kapal Van derwick" misalnya, terinspirasi adegan Hayati menikah dengan pria
pemabok dan gemar main tangan. Pada saat berikutnya karir lelaki yang mencintai
justru mulai menanjak"
Themesong layar lebar lain yang tak kalah sukses,
masih ada 5 CM, Laskar Pelangi, Tuhan Maha Cinta (untuk film Sang Pencerah),
Serial Heroes dan lainnya. Giring ternyata juga penggemar Film Indonesia, kerap
meluangkan waktu bersama keluarga ke bioskop demi film Indonesia.
Obrolan santai with Giring (dokpri) |
Jatuh dan Bangun
Masa menjadi rockstar tengah dijalani, apapun yang
dimau ibaratnya bisa dibeli. Party ke Bali, memuaskan hoby bisa semua dipenuhi.
"Tapi anehnya saya tidak bahagia" ucapnya
lirih seperti memendam gelisah.
Kepedihan dialami saat karir menurun, hingga stress
dan menyimpan duka. Pernah saat show bersama group band lain, ketika turun lift
Nidji dicuekin yang dielu-elukan justru band lain.
"Siapa yang tak sedih" kilahnya
Sang ibu akhirnya memberi buku "Laskar
Pelangi", kemudian dilanjutkan "Sang Pemimpi" keduanya karya
Andrea Hirata. Pada dua buku inilah, Giring merasa terlecut semangat baru. Tanpa
dinyana Mira Lesmana produser film Laskar Pelangi, menawari membuat
soundtracknya. Berkah dari lagu Laksar Pelangi pula, aneka award diraih Nidji.
"Namun satu yang istimewa diantara award yang
lain"sela Giring "saat itu ada nenek dengan cucunya datang ke studio,
sang nenek telah tak berpayudara karena kanker menyatakan hilang sedih berganti
semangat setelah mendengar Laskar Pelangi". (Touching)
Berkat sang nenek itu pula, naik turun bermusik
dianggap satu hal yang wajar. Awal mulanya sempat sedih, namun lama-lama biasa
"sudah tidak Baper" (Bawa Perasaan) kata
Giring bercanda.
Tahun 2008 Giring bersama ibunda menunaikan ibadah
haji, sepulangnya dipertemukan dengan jodoh. Cyntia membawa satu anak bernama Zidan dari
perkawinan terdahulu, kemudian lahir dua buah hati dari Giring yaitu Aisyah dan Jasmina. Kepada anak-anaknya,
Giring cukup tegas namun dekat. Termasuk ketika Zidan si sulung, mulai bingung
memiliki banyak kakek nenek kemudian ada yang dipanggil ayah dan papa. Bak
sahabat, Giring mengajak berbincang tentang jati diri sang anak.
Pun ketika trend bermain gadget, ayah usia 33 tahun
ini lebih suka mengajak anak-anaknya beraktivitas bersama. Seperti bermain
kuis, sehingga keseruan terbangun di rumahnya. Pun saat pergi liburan ke luar kota atau luar negeri, memilih
mengurusi anak-anak sendiri tanpa bantuan suster.
Tak lupa kesibukan lain diluar bermusik, yaitu
mengelola www.viral.kincir.com memiliki
kanal community, content dan commerce. (bisa diklik langsung lho)
di Lantai 5 Sarinah (dokpri) |
Obrolan berlangsung dengan akrab, kami bebas menyela
saat hendak bertanya. Giringpun terkesan santai, sama sekali tak menonjolkan
embel-embel artisnya. Saya pribadi tak mengira bisa sedekat ini, sebelumnya
pernah meliput Nidji saat acara di Candi Prambanan Jogjakarta.
Bincang santai sampai di ujung, kami berpindah ke
lantai 5 Sarinah. Sambutan begitu hangat, dari management pusat perbelanjaan
legendaris ini. Sebuah baju batik spesial, dipersembahkan untuk sang bintang.
Moment ini sekaligus penanda, Giring pamit dan berharap berkumpul dengan
Kopiers. (salam)
Reportase cantik, ringkas dan lugas. Koq gak ditanya apa proyek yang tengah digarap Giring dengan Nidji? Atau, akan ditulis di sesi berikut mas?
BalasHapusWah kelupaan saya Pak Edy, Nidji akan mengerjakan Soundtrack film utk tahun ini
Hapustrimakasih masukannya
salam sehat dan sukses :)
udah lama gak lihat Giring di TV skr rambutnya beda ya
BalasHapusRambutnya dibuat beda, kebetulan dalam rangka project
Hapusterimakasih Mbak Lidya
salam :)
Suka sama kisah jatuh bangunnya giring. Ternyata banyak harta tidak melulu membuat bahagia ya. Paling suka banget sama lagu 5 cm jadi kaya soundtrack hidup
BalasHapusPas sama hoby Mbak Evrina yang naik gunung ya hehehe
Hapussalam :)