Sarasehan "Tau Dari Blogger" disingkat TDB gelaran
kedua, diselenggarakan pada sabtu, 20 Feb'16 di kantor Palang Merah Indonesia, Jl Kramat Raya 47 -
Jakarta Pusat. Tema yang diusung cukup menarik, yaitu Save and Care For Humanity.
Kepedulian kepada sesama sesungguhnya bisa dilakukan
siapa saja, sesuai bidang dan keahlian masing-masing. Tapi benar ga sih, solidaritas menjadi barang langka di era penuh konsumerisme. Semua kegiatan
yang non profit, rasanya menjadi isu
kurang sexy minim peminat.
Hydrosolar
Project
Dua anak muda ini tampil memesona, meski keduanya
bukan artis atau pragawan. Tapi anak usia tujuh belas tahun ini, di mata saya
menjadi super keren. Karena sikap dan kepeduliannya, terhadap lingkungan dan
sesamanya. David dan Dominic, nama anak muda yang saya maksud. Keduanya sedang
menempuh pendidikan, kelas sebelas di Global Jaya School Bintaro - Tangsel.
"berdasarkan survey 40% masyarakat di Jabodetabek masih
menggunakan air tak layak pakai" David memulai presentasi.
Mungkin kita beruntung bisa menggunakan air bersih,
untuk mandi, cuci, masak dan kebutuhan lainnya. Bahkan untuk sekedar minum tak
perlu repot, tinggal membuka kulkas atau mengambil dari dispenser. Namun tak
jauh dari Jakarta, di daerah Pasar Angin Pojok, Mega Mendung Bogor kondisinya
masih sangat memprihatinkan.
Seorang nenek meninggal, musababnya berjalan sejauh 500
meter demi mendapatkan air. Itupun yang diambil sebenarnya air tak layak pakai,
baik untuk cuci, mandi apalagi minum atau dimasak. Cerita pedih inilah,
mengetuk nurani David dan Dominic melakukan aksinya melalui Hydrosolar Project.
Apa itu Hydrosolar ?
Proyek sosial yang bertujuan untuk memperbaiki
sanitasi di pinggiran Jakarta yang tertinggal, dengan menyediakan air bersih
melalui teknologi hydrosolar. Menggerakkan pompa air melalui tenaga surya, sehingga
penerima bantuan tidak perlu menangggung beban biaya lsitrik. Apalagi kenyataan
yang terjadi, masih banyak daerah belum mendapat suplai listrik memadai.
Tujuan Jangka Pendek
Menyediakan pompa air di Pasar Angin Mega Mendung,
membantu 100 warga mendapatkan akses mudah terhadap air bersih. Warga saat ini
tidak memiliki akses air bersih, masih menggunakan fasilitas MCK yang sangat tidak memadai. Daerah ini masih
mangandalkan sungai kecil dari gunung, untuk mendapatkan air. Padahal kualitas
air buruk, terlebih saat musim kemarau sungai berubah kering.
"Saat kami bertandang, mendapati tempat cuci,
mandi, tempat wudhu memakai air dari aliran sungai yang sama" kisah
Dominic " ada semacam pipa dari bambu, tapi fungsinya bukan sebagai
penyaring jadi airnya tetap tak layak" lanjutnya.
Diagram Hydrosolar (dokpri) |
Diagram tentang mekanisme kerja Hydrosolar,
terpampang di slide presentasi. Kedua anak muda terlihat bersemangat, menyampaikan
presentasi secara bergantian. Wajahnya ekspresif, tak tampak sikap jumawa dari
getaran suaranya.
Keduanya yang masih belasan tahun, musti mendapat
dukungan dari banyak pihak. Terutama untuk pengadaan bahan, tentu membutuhkan
dana yang tidak sedikit. Tapi kok saya optimis, untuk sebuah itikad baik pasti
akan terbuka jalannya.
"Mungkin kami tidak bisa mengatasi angka 40%,
warga yang tidak mendapatkan air bersih. Namun berharap besar, menjadi langkah
awal yang mungkin berkelanjutan baik dari kami atau pihak lain" ujar David
sembari mengutip kalimat Bunda Theresia.
-Jika Kamu
tidak bisa memberi makan pada seratus orang, maka berikan makan pada satu
orang. Maka tindakanmu akan menginspirasi orang lain, untuk melakukan hal yang sama -
Kalimat ini sangat menghunjam, serentak mendapat aplaus
peserta Sarasehan TDB.
I'M Indonesia
- Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa Kita- Tanah Air
Pasti Jaya- Untuk Selama-lamanya -
Lagu "satu Nusa Satu bangsa" mengalun
indah, dari pita suara jacklyn vokalis Band Cokelat. Kami yang mendengar
terbawa, terlebih sang penyanyi begitu menghayati. Sebagai group band, Cokelat telah 20 tahun mewarnai perjalanan
musik Indonesia.
Jacklyn & Rony dari band Cokelat (dokpri) |
Dua personel Band Cokelat menjadi pemateri Sarasehan2
TDB, mengusung tema I'M Indonesia. Band yang identik dengan lagu nasionalisme
ini, sangat melekat lewat judul Bendera. Hadir pada acara Sarasehan Rony dan
Jacklin, sementarai Erwin absen karena sedang kurang fit.
Setiap mendengar celetukan "Indonesia banget",
selalu saja konotasi negatif menyertai. Ya macetnya, korupsi, pembajakan, tidak
disiplin, buang sampah, menyogok untuk menjadi pegawai negri.
"sawah ini nanti untuk anakku yang sekarang
kuliah" ujar seorang bapak di kampung "soalnya kalau sarjana sangunya
harus agak besar"
Saya pernah mendapati, penggalan obrolan seperti di
atas. Orang tua menyiapkan hartanya, untuk mendaftarkan anaknya menjadi PNS. Miris
juga ya, ratusan juta disiapkan demi menjadi punggawa pemerintah. Akibatnya setelah
meraih pekerjaan diingini, segala tindakan dilakukan agar modalnya kembali.
Belum lagi budaya membuang sampah sembarangan,
menjadi penyebab terjadinya banjir. Jakarta saat ini masuk nomor dua, sebagai
penyumbang sampah laut. Kemudian pembajakan yang merajalela, sebagai biang
mandegnya kreatifitas seniman. Kebiasaan tak sabar dalam antrean, justru awal
dari ketidakdisiplinan. Silakan, anda bisa lanjutkan sendiri !
Mas Rony membeberkan fenomena, yang berlangsung di
tengah masyarakat. Tak ada yang bisa merubah, kecuali diri kita sendiri. Mulai
menerapkan sikap disiplin, membiasakan membuang sampah pada tempatnya, dan itu
dimulai dari komponen terkecil yaitu individu.
"Kita pasti bisa!" tegas Rony Optimis
"Indonesia banget menjadi hal positif, Indonesia harus menjadi tanah
impian, suatu saat akan menjadi negara Adidaya".
Sementara jacklyn termasuk concern pada kebersihan,
dengan cara tak segan mengingatkan orang lain. Sang vokalis berkisah, seorang
teman yang dimarahi saat mengingatkan seorang ibu yang sedang membuang tysu
sembarangan.
"kita jangan sampai kalah galak kalau digalakin
orang yang buang sampah sembarang" cetus Jacklyn.
Indonesia termasuk surga pembajak, tak hanya karya
cipta lagu bahkan tas buatan lokal ditempel merek ternama. Padahal kalau mau
Pede, bisa dibuat brand sendiri dengan nama Indonesia.
"Hargai diri sendiri dengan menghasilkan karya
terbaik" ajak Jacklyn di ujung pemaparan.
Tak lengkap kiranya, kalau Band Cokelat tidak
membawakan lagunya. Maka satu judul "Karma" dimainkan, menyusul "Satu
Nusa Satu bangsa"
Pada lagu satu nusa satu bangsa, peserta Sarasehan
TDB turut bernyanyi. Semangat nasionalisme yang mungkin terkikis, seolah
kembali tumbuh saat memahami lirik demi liriknya.
- Indonesia Pusaka, Indonesia Tercinta, Nusa Bangsa
dan Bahasa Kita Bela Bersama -
Peran Sosial dalam Mendukung Aksi
Kemanusiaan
"Indonesia Supermarket bencana!" Ibu Rofie
dari PMI mengawali presentasi
Gempa Bumi, Tsunami, Longsor, Gunung Meletus, Banjir,
Kekeringan terjadi di Indonesia. Dari 600.000 + terdampak, terdapat 6.200
korban/ tahun. Pada rentang tahun 1980 - 2009, sudah 18 juta + terdampak bencana.
Ibu Roffie dari PMI (dokpri) |
Khusus untuk Jakarta terdata di BPLHD, pada 2012
terdapat 62 titik rawan banjir. Jakarta dengan
luas wilayah +/- 65.000 Ha (exclude Kep
Seribu), terdiri dari 5 kota dan 1 kabupaten. Memiliki jumlah penduduk 8,9 juta
(2,2 jt KK), sebagai kota terpadat di Indonesia.
Apa yang bisa dilakukan?
- mengikuti berita melalui media?
- menyumbang melalui lembaga penyalur bantuan?
- ikut langsung berkontribusi dalam penanganan?
Tindakan tersebut benar semua, untuk turut berperan
serta mengatasi keadaan. Namun ternyata masyarakat melakukan lebih, yaitu berdonasi
tidak hanya berupa materi. Bisa berupa keahlian dan ketrampilan, sebagai
relawan (salah satunya) di Palang Merah Indonesia. Relawan PMI bisa mengisi, misalnya
pada pos kegiatan pra bencana. Pada tahap ini, mencakup Manajemen Bencana,
Pelayanan Kesehatan, Pelayanan sosial, Pendidikan, Pelatihan.
Jadi, PMI tidak hanya donor darah saja!
Memang perlu upaya keras, merubah paradigma yang
selama ini terjadi. Kegiatan PMI sangat banyak, tidak sekedar ajakan donor
darah.
Masyarakat perlu diberi pencerahan, menjadi relawan
atau donatur di PMI memiliki dampak kemanfaatan. Baik bagi instansi atau perusahaan,
prbadi, masyarakat dan tentu PMI sendiri.
Manfaat untuk perusahaan ; Reputasi &
Branding, Tata kelola CSR yang baik,
meningkatkan kepercayaan masyarakat dsb.
Manfaat Pribadi ; Kontribusi Sosial, Meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan, menyalurkan keahlian, pengalaman baru, dsb
Manfaat Masyarakat ; mendapat layanan maksimal,
masyarakat di dukung perusahaan dsb.
Manfaat PMI ; Menigkatkan layanan kemanusiaan,
jangkauan layanan dan jejaring kemitraan lebih luas untuk tugas sosial
kemanusiaan PMI dsb.
Dokumen Pribadi |
00o00
O' ya kawan's
Aksi kepedulian sosial dan solidaritas kepada sesama,
sejalan dengan komitmen Central Springbed. Sebagai produsen tempat tidur (kasur, bantal), central Springbed mensupport
kesehatan. Untuk segala posisi tidur, otomatis menyesuaikan apa yang dibutuhkan
tubuh konsumen.
Central Springbed |
Central Springbed ahlinya kasur, direkayasa untuk
menggabungkan teknologi canggih pada level yang tepat. Dengan design mulus,
mampu beradaptasi dengan tubuh berdasar bentuk, berat badan, suhu kulit serta
karakteristik lainnya. Springbed kasur, adalah kesaksian elegan untuk evolusi
kesempurnaan tidur. (salam)
Keren tulisannya, lengkap banget...
BalasHapusSuwun Mbak Lubena
Hapussalam sehat dan sukses
ganteng & smart ya :)
BalasHapusSepakat,
Hapusjiwa pedulinya, menyebabkan dua remaja ini ganteng dan smart
sukses buat Mbak Lidya juga
salam :)
Berdecak kagum ya... Lantas kemudian melihat diriku sendiri... Apa yang sudah ku lakukan untuk kemanusiaan huhu uhukzzzz
BalasHapusjadi introspeksi diri ya Mbak Icha hehehe
Hapussalam :)
Melihat anak muda seperti ini, suka mikir. Umur segitu saya ngapain ya hehehe
BalasHapusbetul,
Hapussaya dulu sekolah doank Hikss
malu rasanya
Project sosial yg mulia, semoga ada donatur yg bersedia meringankan biaya pembuatan hydrosolar ini.
BalasHapusaminnn :)
HapusSemoga menular ya rasa kemanusiaan dan kepedulian mereka terhadap sesama.
BalasHapusAmin :)
Hapuscowok--cowok ganteng *eh
BalasHapussemoga semakin banyak yang peduli sesama ^^
seakat, makin banyak yg peduli dunia semakin indah
Hapussalam sukses mbak Titis :)