Panggung Utama KKF 2015 (dokpri) |
Angkatan
kerja terus bertambah tiap tahun, sementara dibarengi penyedia pekerjaan yang terbatas.
Akibatnya terjadi ketidakseimbangan, antara jumlah pencari kerja dan lapangan
pekerjaan. Pada satu sisi perusahaan atau instansi pencari pekerjaan, tentu
ingin merekrut tenaga kerja handal.
Kompas
karier Fair (KKF) 2015 menjadi penengah keduanya, mempertemukan ribuan pencari
kerja dan ratusan pekerjaan. mencari pekerjaan ibarat mencari jarum ditumpukkan
jerami, namun upaya KKF 2015 patut diapresiasi.
Lapangan
tempat parkir roda dua mulai terasa beda, anak muda sibuk memilah berkas di
atas jok motor. Tumpukkan fotocopy persyaratan surat lamaran pekerjaan,
dibundel menjadi satu dimasukkan dalam amplop.
Parkir Motor Balai Kartini (dokpri) |
Antrean di Parkir bassement balai kartini (dokpri) |
Sementara
lantai basement Balai Kartini mulai sesak, yang biasanya melajadi lahan parkir
tampak lain. Mengular panjang antrean calon pencari kerja, sedang menuju loket
pembelian ticket. Antrean belum berhenti di locket tiket saja, berlanjut pada
loket peserta yang sudah daftar online dan mendaftar on the spot. Dua loket
berbeda kategori dipisah, dengan tali dan dipasang papan petunjuk.
"untuk
pendaftaran online sudah tutup dua hari yang lalu" ujar Naomi manager
Kompas karier "Yang daftar mendadak masih dibuka kesempatan"
Kompas
Karier Fair yang digelar rutin setiap tahun, menjadi ajang paling dinanti sekaligus
diburu. Tahun 2015 dipasang target 12 ribu pengunjung, sementara 130 booth sudah
terisi aneka perusahaan.
Dengan
ID Card sebagai visitor saya masuk, melewati pintu pengunjung yang dijaga
ketat. Kalau ketahuan masuk tanpa ID, petugas dengan tegas melarang melintasi
pintu. Maka bagi pengunjung 'illegal' diarahkan ke loket tiket, setelah
menjalani proses akan diberi ID Card Visitor.
Suasana KKF 2015 (dokpri) |
Sejumlah
perusahaan terkemuka dari berbagai bidang, penuh dengan pengunjung yang mencari
informasi pekerjaan.
Tampak perusahaan dari group Kompas, diantaranya Kompas Gramedia, Kompas TV, Kompas.com. Pada bidang perbankan terdapat nama tidak asing, Bank Danamon, Standard Chartered Bank, Bank DKI, BCA, HSBC, NISP, Bank OCBC, CIMB Niaga, BRI, Bukopin.
Tampak perusahaan dari group Kompas, diantaranya Kompas Gramedia, Kompas TV, Kompas.com. Pada bidang perbankan terdapat nama tidak asing, Bank Danamon, Standard Chartered Bank, Bank DKI, BCA, HSBC, NISP, Bank OCBC, CIMB Niaga, BRI, Bukopin.
Ade
Heryanto, senior Manager CIMB Niaga, merasakan event Kompas Karier besar
impactnya. Kebutuhan untuk posisi teller, Customer Service dan posisi lainnya sangat
terakomodir melalui KKF 2015. Seluruh posisi yang ditawarkan, sebagian besar
untuk cabang di wilayah Jabodetabek.
"CIMB
Niaga rutin setiap tahun ikut dalam Kompas Karier" jelas Ade "Sejauh
ini kami puas"
Sementara
Maya yang terlihat antre di booth CIMB Niaga, saat ini adalah karyawan magang
di sebuah bank swasta. Saya sempat bertanya ditengah antrean, persis di depan
booth CIMB Niaga.
"bulan
depan saya sudah habis masa kontrak, jadi harus mulai mencari dari
sekarang" kata perempuan usia duapuluhan ini.
Suasana KKF 2015 (dokpri) |
Sementara dari
perusahaan property, tampak booth
Intiland Development dan Jaya Real Property. Pada industri bahan
makanan, ada nama besar Indofood Sukses Makmur-Div Bogasari, Sari Rasa
Nusantara, Kino Indonesia, Arena Gourmet, Ajinomoto Indonesia.
Pada perusahaan Asuransi
terdapat booth, Asuransi AXA Indonesia, Asuransi Umum BCA, Pratama Interdana
Finance, BNI Life Insurance, Central Santosa Finance, Mitra Pinasthika Finance,
Axa Mandiri Financial Services, Asuransi MSIG Indonesia, Asuransi Raya.
"Kami
membuka banyak posisi, terutama untuk Finacial advisor" jelas Maria dari
Axa Mandiri
-0-o-0-
Ada dua booth
yang cukup menarik perhatian saya, yang pertama adalah Otoritas Keuangan
Jakarta (OJK). Nama institusi sempat melambung, berkaitan dengan nama Ustad
Yusuf Mansyur. Kala itu kegiatan urunan berjamaah sang Ustad dianggap illegal,
karena menyalahi prosedur pengumpulan keuangan masyarakat. (tapi sudahlah saya
tidak membahas kisah lama ini)
Saya sengaja
menyambangi booth OJK, mendapati informasi tentang keberadaannya di KKF 2015.
OJK ingin sosialisasi dan mengedukasi masyarakat, tentang apa dan bagaimana itu
OJK. Bahwa perencanaan dan pengelolaan keuangan itu penting, bagi seluruh
masyarakat Indonesia. Sementara untuk recruitment saat ini belum ada, kalaupun
dibuka nanti akan diinformasikan lebh lanjut lewat website.
Booth Humas Polri- Tampak Ipda Tyani Lucida (dokpri) |
Satu booth lagi yang
cukup menarik perhatian saya, adalah booth Humas Polri yang tak kalah ramai
pengunjung. Ipda Tyani Lucida yang menjadi pembicara di panggung, sempat memberi ulasan singkat. Bahwa Lembaga
kepolisian membutuhkan tunas muda, saat ini proses recruitemen sejumlah 420 bintara. Terdiri dari 400
laki-laki dan 20 perempuan, bertugas sebagai penyidik pembantu.
Saya yang mendatangi booth Humas Polri, melihat antusias pencari kerja cukup besar. Sistem pendaftaran dilakukan secara online, pelamar cukup mengisi biodata melalui laptop yang disediakan Polri.
"saya pengin
mencoba mendaftar di Polri" kata Trisno lulusan Untar "tadi saya juga
masukkan di perusahaan swasta lainnya, yang penting banyak masukin
lamaran"
Sebagian besar
pencari kerja bersikap seperti Trisno, yaitu mengirim lamaran ke
sebanyak-banyaknya perusahaan.
"Kalau ada
panggilan dari beberapa perusahaan, itu urusan belakangan" lanjut Trisno tersenyum.
Ruang Interview (dokpri) |
Selain itu
Panitia KKF 2015 menyediakan ruang wawancara, digunakan perusahaan yang ingin
langsung interview calon karyawan. Tampak beberapa bilik interview terisi,
pelamar biasanya menyerahkan hardcopy berkas lamaran.
Selain yang sudah
lulus terdapat juga mahasiswa, Wawan yang mengaku belum lulus sudah hunting lowongan
di Perusahaan.
"Nanti kalau
sudah lulus jadi tahu perusahaan mana saja yang akan dituju" jelasnya
singkat
-0-o-0-
Jarum jam di angka 11.00
Panggung utama KKF
2015 diisi talkshow, menghadirkan sutradara dan artis sinetron Tiga Dara.
Sinema electronik yang tayang di MNCTV ini, tiba tiba memberi pencerahan baru
untuk saya. Betapa trend pencari kerja
masih didominasi pada sektor formal, menjadi pegawai kantoran dengan gaji
bulanan masih favorit. Ada sisi security yang dikedepankan calon pegawai,
dengan mendapatkan gaji bulanan secara tetap meski (misalnya) kecil.
Padahal di
industri kreatif tak menutup kemungkinan, bisa membangun karir bagus dan
efeknya pada income. Masalah tidak tetapnya penghasilan, bisa disiasati dengan
pengelolaan keuangan yang baik. Menjadi sutradara atau penulis skenario, menjadi
orang dibalik layar dan bidang kreatif lain relatif minim peminat.
Perusahaan Peserta dan sponsor KKF 2015 (dokpri) |
Pada saatnya Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) membawa pengaruh, perdagangan terbuka lintas antar negara
di kawasan Asean. Bukan hal mustahil kompetisi semakin kompetitif, di semua
sektor bisnis dan trading. Endingnya kualitas pribadi yang dinamis dan tangguh,
niscaya yang mampu bertahan ditengah persaingan. Pada industri kreatif akan terpoles
jiwa-jiwa dinamis, mampu menempatkan diri pada segala situasi.
Saya teringat
sebuah kalimat dari (alm) Om Bob Sadino, tentang sebuah indikasi bangsa yang
bisa dikategorikan sebagai negara maju. Paramaternya bisa diukur dari
prosentase masyarakat, sebesar kisaran rentang 2 - 5 % memilih menjadi wirausaha.
Konon semakin banyak generasi muda berwirausaha, akan meringankan beban pemerintah mengatasi angkatan kerja. Dengan kesadaran generasi muda membuka lapangan kerja, maka potensi kemandirian akan terasah. Dari kemandirian setiap individu kalau jumlahnya signifikan, akan membawa pengaruh besar pada bangsa.
Konon semakin banyak generasi muda berwirausaha, akan meringankan beban pemerintah mengatasi angkatan kerja. Dengan kesadaran generasi muda membuka lapangan kerja, maka potensi kemandirian akan terasah. Dari kemandirian setiap individu kalau jumlahnya signifikan, akan membawa pengaruh besar pada bangsa.
Pada jiwa mandirilah persoalan besar akan terurai, negeri tercinta ini akan menjadi tangguh. Mungkin saja bangsa kita Indonesia dalam tahapan proses, menuju menjadi bangsa yang siap bersaing di kancah Asean bahkan dunia.
O'ya KKF 2015 diadakan selama 2 hari (28, 29 agustus'15) kawan's, namun kalau kelewatan masih ada rangkaian kegiatan selanjutnya klik di sini www.kompaskarier.com . Semoga saja keberhasilan berada di tangan anda, dan KKF 2015 menjadi ajang atau pintu yang mengantarkan. (amin dan salam)
Liputannya mantap, coba lagi di Jakarta mau juga ikut bareng Kompasiana meliput acara bursa KKF.
BalasHapuskapan2 kalau sempat ke Jakarta kopdar mas dg Kompasianers jkt :)
Hapussalam kenal
jadi kangen dengan masa ini, saya pernah juga ikutan acara semacam ini dulu
BalasHapusMbak Lia trimakasih sdh berkunjung
Hapussalam :)