Tiga narasumber dalam techno talk di Plaza Indonesia (dokpri) |
Perkembangan jaman beriring dengan
kemajuan tehknologi, ruang dalm waktu seolah dapat dilipat menjadi satu. Apa
yang berbeda dan tak memungkinkan, bisa dicarikan solusinya dengan tekhnologi.
Kendala jarak dan tempat sangat bisa dinihilkan, akibat ketersediaan tekhnologi
sebagai jalan keluarnya. Mengatur meeting di era kekinian, tak melulu harus
mengatur sebuah ruang pertemuan secara fisik. Kehadiran peserta bisa disiasati
dengan tekhnologi, untuk mengabaikan kendala keterbatasan waktu. Maka tak
mengherankan seseorang di Surabaya, bisa bergabung dan mengikuti rapat di
Jakarta bahkan luar negri. Pasti sering kita mendengar istilah tele confrence,
bentuk meeting jarak jauh dengan beberapa orang berbeda.
Saya merasa senang bisa bergabung,
dalam acara Techno Talk Over Coffe, di Kichenette
Plaza Indonesia Jakarta Pusat. Acara yang disponsori XL mengupas tentang
"office", tidak saja secara fisik dalam bentuk bangunan. Kantor
esensinya sebagai sarana bekerja, bisa berwujud dalam technologi untuk memudahkan
pekerjaan. Hal hal teknis seperti
mengedit laporan, mempersiapkan presentasi untuk rapat, mencatat hal penting
untuk resume kebijakkan, semua tak musti dikerjakan di kantor (secara fisik).
Masa sekarang adalah saat "kantor" bisa mengikuti manusia, artinya
bisa dimana saja kapan saja. Kita bisa mengerjakan pembuatan laporan di rumah,
ditengah kemacetan jalan raya, atau sedang duduk di cafe. Kendala jarak bukan
lagi alasan krusial, untuk tidak bisa memberi sumbang pemikiran dan abai dari meeting penting. Dengan teleconfrence
semua memungkinkan, melakukan pertemuan dengan orang per orang dari beberapa
tempat berbeda.
Tiga pembicara yang kredibel dibidangnya
hadir, Bapak Rully Moulanny dari PT Microsoft Indonesia. Sebagai pembicara selanjutnya
Bapak Pantro Pander Silitonga, dari PT XL Axiata, Tbk. Kemudian pembicara
ketiga Bapak Albert Jeremy, beliau adalah Praktisi Komunikasi Digital.
Peserta membludak sampai keluar cafe (dokpri) |
Peserta yang membludak membuat kapasitas
tempat tak memenuhi, saya termasuk yang terpaksa berdiri. Pada awal acara peserta diskusi diminta
pemandu acara, berbagi suasana lingkungan kerja yang ideal. Beberapa jawaban
dari peserta bisa disimpulkan, bahwa tehnologi memang mempermudah pekerjaan. Kantor
masa kini komputer menjadi kebutuhan utama, keberadaannya mutlak tersedia. Tapi
tidak berhenti hanya di komputer saja, dari perangkat cerdas ini musti bisa
menjadi sarana keterhubungan. Pekerjaan yang memerlukan koordinasi dengan pihak
lain, musti bisa saling menghubungkan (conection). Kebutuhan ini bisa tercover,
tak lain melalui ketersedian jaringan internet. Masalah berikutnya adalah musti
dicari jaringan "kenceng", guna memperlancar sekaligus mempermudah pekerjaan.
Mbak Minar yang seorang pemilik
onlineshop memberi testimoni, bahwa sangat tergantung pada koneksi internet.
Untuk memenuhi aktivitas berjualan, satu satunya andalan adalah internet. Namun
beliau masih mengkombinasikan technologi dengan jasa, terutama untuk pengiriman
barang ke konsumen. Satu peserta diskusi lain bekerja di bagian data analys,
memberi kesaksian sangat bergantung pada teknologi. Semua pekerjaan base on internet, sehingga mau tak mau
seratus persen mengandalkan tekhnologi.
Suasana Techno Talk (dokpri) |
Sebaga manusia modern kita sudah
"melek" aplikasi, word, powerpoint, excel adalah aplikasi yang tak
asing. Masing masing memiliki fungsi sendiri sendiri, untuk menerjemahkan ide
atau gagasan dalam bentuk presentasi. Semua pekerjaan yang bisa dikategorikan
kegiatan kantor, bisa dipersiapkan tak harus di kantor. Seperti ulasan di awal
artikel, kantor bisa berada dan menyesuaikan di mana kita ingini. Dengan
kepraktisan yang ada, tentu dampaknya sangat signifikan bagi pekerjaan. Keuntungan
kehadiran tekhnologi akan berdampak
positif, dan membuat manusia masa kini menjadi lebih produktif. selama pemanfaatan
tekhnologi bijaksana, niscaya bisa menumbuhkan pencapaian yang positif.
Bapak Pantro Pander Silitonga dari PT.
XL Axiata, Tbk, merasa peluang berkreasi terbuka luas. Sebagai perusahaan penyedia layanan jaringan tak
henti berinovasi, memberi service terbaik dengan harga yang kompetitif, begitu
diungkapkan dalam sessi tanya jawab.
Pada akhir acara tiba saatnya door
prize, dua blogger dari BRID beruntung.
Saya dan mbak Liswanti membawa pulang bingkisan menarik, berupa
handsfree dan voucher. Acara Bincang Techno berlangsung sangat meriah, karena
keterbatasan tempat panitia cukup kewalahan. Dari sisi materi memang sangat
menarik, dan berharap acara serupa bisa diadakan tentu dengan persiapan yang
lebih matang. Sukses selalu untuk semua pihak yang terkait, semoga
kemanfaatanlah yang ditularkan akan berbuah indah pada waktunya. (salam)
Komunikasi digital memang penting ya diterapkan...
BalasHapusWah ada namaku...hehehe
Salam kenal ya mas Agung
salam kenal mbak Liswanti
Hapusterimakasih sdh berkunjung :)
mas siapa yng masih punya kartu vouchernya mas agung han
BalasHapusIya Denny Andis, ntar saya bawa kalau kita ketemu
Hapus