“Mandi sampah busuk, tidak sekali
dua kali, mas. Pulang ke rumah anak tidak mau mendekat, Ayah nggak usah pulang,
badannya bau banget, begitu katanya,”
“Teman- teman lama pas ketemu
kaget, dulu kerja kantoran, kok sekarang malah jadi “pemulung,”
“Paling parah lebaran setelah covid, pertama kali pemerintah mengijinkan pulang kampung. Sampah di Banyumas 5-6 kali lipat, sehari mengelola sampai 50 ton sampah. Itu lebaran saya ngurus sampah, pas bongkar baunya kemana-mana warga ribut minta distop,”
Arky
Gilang Wahab


